Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkap alasan minimnya investasi di sektor perikanan nasional.
“Tidak ada satupun perbankan yang mendukung investasi di sektor ini,” ungkap Trenggono dalam konferensi pers (29/4).
Trenggono menyoroti risiko tinggi dalam sektor perikanan yang menjadi penyebab lambatnya investasi. “Sementara di negara lain, sektor perikanan sangat maju dan kuat,” ujarnya.
Menurut Trenggono, pemerintah memutuskan membuat model bisnis untuk mendorong produksi dan sektor perikanan Indonesia. “Negara membuat dulu, risikonya diambil negara, nanti sampai jadi, berkelanjutan dan seterusnya, yakin investor akan masuk,” kata dia.
Trenggono menekankan, investasi di sektor perikanan merupakan hal lumrah di negara maju. “Sayangnya, budaya di Indonesia sendiri belum mengarah ke sana. Pemerintah harus bantu membuat modelnya terlebih dulu,” ujarnya.
Terkait produktivitas, Trenggono menyebutkan Vietnam mampu memproduksi 80-100 ton per hektare. “Itu kan sangat produktif,” pungkasnya.