Aksitageh terus melakukan pendataan terhadap kebutuhan Fasilitas Kesehatan untuk selama bulan satu bulan. Pendataan ini dipublikasikan untuk semua relawan untuk saling bahu membahu membantu fasilitas kesehatan dalam menyelesaikan permasalahan covid-19 dengan cepat dan cerdas.
Saat ini telah terdapat 15 Kabupaten/kota dari 19 kabupaten kota di Sumatera Barat yang telah mulai memberikan data. Jumlah rumah sakit adalah 32, puskemas 64 dan klinik 7.
Berdasarkan data hingga 8 April 2020 diketahui bahwa lima kebutuhan tertinggi dari faskes berdasarkan urutannya adalah sarung tangan, multivitamin, hazmat, masker bedah dan masker N95.
Jumlah sarung tangan yang perlu kita sediakan bagi faskes saat ini adalah 71370 pasang. Ini tersebesar 51750 pasang di RS, 18290 di Puskesmas dan sisanya di klinik. Jumlah yang hampir sama juga dibutuhkan pada multivitamin, yaitu mencapai total 70633 paket untuk semua jenis faskes pada 15 kabupaten/kota.
Masker bedah ternyata jumlah yang dibutuhkan tidak sebanyak hazmat, dimana masker bedah diminta sebanyak 8044 helai sedangkan baju hazmat mencapai 26180 helai. Masker N95 sendiri menjadi APD dengan jumlah paling sedikit dari lima APD terbanyak yang dibutuhkan. Total masker N95 yang dibutuhkan saat ini adalah sebanyak 5830 helai.
Yang menjadi catatan dari hasil pendataan Faskes adalah, jenis APD yang dibutuhkan faskes belum menggambarkan skala prioritas. Untuk saat ini kami masih merekomendasikan semua kebutuhan tersebut adalah penting dengan skala yang sama.
Saat ini relawan terus berusaha memenuhi kebutuhan tersebut, namun terkendala pada ketersediaan barang, harga barang yang tidak normal dan jumlah uang yang terkumpul. Oleh karena itu akstitageh mengajak relawan untuk secara mandiri mengusahakan APD dengan kebutuhan standar medis seperti Hazmat. Sedangkan untuk jenis masker saat ini kami masih mencari solusi alternative yang terbaik.
Tidak lupa ketua dari aksitageh, Rian Novico menghimbau masyarakat untuk disiplin menjaga jarak.
“Jumlah pasien positif saat ini terus bertambah banyak di kampung kita. Setiap pasien pasti memiliki ruang bersosialisasi, sehingga otomatis juga menambah ODP dan PDP. Oleh karena itu, kami mengajak kita semua untuk mau bersabar menahan diri pergi ke keramaian. Itu adalah langkah paling tepat dan bantuan terbesar bagi kampung kita untuk segera terbebas dari COVID-19.”
covidsumbar.aksitageh.id