Jakarta – PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencatatkan rasio kredit macet atau non performing financing (NPF) di tren yang dimaksud cenderung naik sepanjang tahun ini.
Namun, nilainya masih pada bawah rerata sektor yang mana per September kemarin sebesar 2,59%.
Direktur Utama MUF, Stanley S. Atmadja mengungkapkan tempat NPF MUF per Oktober berada dalam level 1,52%. Di sisa tahun 2023 ini, pihaknya berusaha mencapai NPF bisa saja terus berkurang hingga akhir 2023.
“Di sisa bulan 2023 ini kami proyeksikan NPF akan terus turun hingga akhir tahun 2023 ditutup pada 1,46%,” katanya terhadap Kontan.co.id, Hari Senin (27/11).
Stanley menuturkan, di area tahun 2024 MUF optimistis mampu menjaga NPF konsisten dalam bawah rerata bidang multifinance. Stanley memproyeksikan NPF MUF pada tahun 2024 dapat mencapai di dalam level 1,26%.
Dia menyebutkan, upaya yang akan segera dijalankan untuk menjaga NPL yang dimaksud antara lain dengan seleksi pembiayaan yang prudent di sisi akuisisi, dan juga diiringi collection yang kuat kemudian disiplin pada sisi account management, mulai dari pre delinquency (reminder dan desk call).
“Kemudian, perluasan channel dan metode pembayaran angsuran, hingga handling piutang dan juga klien menunggak mulai dari persuasi hingga pengunduran unit jaminan,” tandasnya.