NewsPolitik

Rahmat Saleh: AMIN Optimis Raih 80% Suara di Sumbar

×

Rahmat Saleh: AMIN Optimis Raih 80% Suara di Sumbar

Sebarkan artikel ini
Ketua TKD AMIN Sumbar Rahmat Saleh bersama Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Foto : Istimewa
Ketua TKD AMIN Sumbar Rahmat Saleh bersama Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Foto : Istimewa

PadangTim Kampanye Daerah (TKD) AMIN Sumbar menyatakan target perolehan suara sebesar 80% untuk pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Anies-Muhaimin) di Sumatera Barat (Sumbar) pada Pilpres 2024 adalah realistis.

Optimisme ini didasarkan pada antusiasme masyarakat yang terlihat selama kampanye terakhir pada Rabu (3/1/2024) kemarin.

“Kami optimis karena pemilih di Sumatera Barat adalah pemilih rasional yang menunjukkan antusiasme luar biasa setiap kali kami mengusung isu perubahan dan kepemimpinan Anies,” kata Ketua TPD AMIN Sumbar Rahmat Saleh di Padang, Kamis (4/1).

“Masyarakat datang ke acara kampanye dengan penuh kerelaan, tanpa dibayar, yang menandakan kesadaran politik yang tinggi,” sambung Rahmat.

Dia menambahkan bahwa strategi kampanye akan meliputi sosialisasi door-to-door untuk menjelaskan platform perubahan dan pemerataan yang diusung oleh Anies Baswedan.

“Kami akan memperkuat dukungan di tingkat lapisan bawah masyarakat dengan serangan-serangan darat, langsung ketuk pintu untuk menyampaikan ide-ide besar Pak Anies,” jelasnya.

Selain itu, TPD AMIN Sumbar akan menguatkan pengawalan suara untuk memastikan pemilihan berlangsung jujur dan adil.

“Kami akan memperhatikan regulasi saksi dan pengawalan TPS secara serius untuk menghindari kecurangan,” tegasnya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, TPD AMIN Sumbar berkomitmen untuk mendukung pasangan Anies-Muhaimin dengan memastikan suara rakyat di Sumbar terwakili dengan baik dalam Pilpres 2024.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

Penangkapan Sukses ABK Pencuri Ikan RI oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan
News

KKP berhasil meringkus 5 Kapal Ikan Asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Penangkapan dilakukan oleh PSDKP di Samudera Pasifik dan Selat Malaka