Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) diprediksi masih berpotensi mengalami pelemahan pada hari ini, Jumat, 19 Januari 2024.
Pengamat bursa uang, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa situasi di Timur Tengah yang masih memanas dan data sektor ekonomi Amerika Serikat yang membaik bisa membantu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
“Potensi pelemahan ke arah Rp15.650 per dolar AS, dengan prospek support pada kisaran Rp15.600 per dolar AS,” ujar Ariston.
Semalam, data klaim tunjangan pengangguran mingguan Amerika Serikat menunjukkan total klaim yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar, yakni 187 ribu. Sementara ekspektasi pasar mencapai 207 ribu.
“Ini menggalang ekspektasi pemangkasan suku bunga tidak akan dilakukan terburu-buru oleh Bank Sentral AS,” kata Ariston.
Sementara tingkat imbal hasil obligasi Amerika Serikat, terutama tenor 10 tahun, masih menunjukkan kenaikan. Dini hari ini, Ariston menyatakan sudah berada di kisaran 4,16% dibandingkan pagi sebelumnya di kisaran 4,05%.
Namun, di sisi lain, ekspektasi waktu pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat kemungkinan besar telah diantisipasi oleh pelaku pasar.
“Pasar juga telah memprediksi suku bunga acuan Amerika Serikat pada akhirnya memang akan lebih rendah tahun ini, sehingga penguatan dolar AS bisa jadi sekadar tertahan,” ucap analis itu.