Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan adanya penyesuaian tarif tenaga listrik yang akan diterapkan oleh PT PLN Batam mulai 1 Juli 2025. Kebijakan ini akan menyasar pelanggan rumah tangga mampu, pelanggan pemerintah, serta pelanggan layanan khusus yang berada dalam skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT PLN (Persero) UID Riau dan kepulauan Riau.
Menurut keterangan resmi, pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA dan 900 VA, pelanggan sosial dengan daya hingga 2.200 VA, serta pelanggan industri dan bisnis, tidak akan mengalami perubahan tarif. Tarif yang berlaku bagi kelompok pelanggan ini tetap mengacu pada tarif yang ditetapkan oleh PT PLN (Persero).
direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menjelaskan bahwa penyesuaian tarif hanya berlaku bagi pelanggan rumah tangga mampu dengan daya 3.500 VA ke atas dan pelanggan pemerintah, dengan kenaikan tarif sebesar 1,43 persen. “Untuk pelanggan layanan khusus dalam KSO dengan PT PLN (Persero), tarif disesuaikan dengan tarif keekonomian,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (28/6/2025).
Pemerintah, ditegaskan oleh Jisman, sangat berhati-hati dalam menerapkan tariff adjustment.Hal ini dilakukan untuk menjaga daya saing dan momentum pertumbuhan ekonomi. Penyesuaian tarif tenaga listrik didasarkan pada perubahan parameter ekonomi makro, termasuk nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, serta harga gas dan batubara, yang menjadi acuan dalam penetapan tarif listrik setiap triwulan.
Secara kumulatif, parameter-parameter tersebut mengindikasikan bahwa tarif listrik triwulan III seharusnya mengalami kenaikan.Penyesuaian ini juga bertujuan untuk menjaga keberlangsungan penyediaan tenaga listrik jangka panjang oleh PT PLN Batam.
“Perlu diketahui bahwa PT PLN Batam tidak menerima subsidi maupun kompensasi dari pemerintah, berbeda dengan PT PLN (Persero). Selisih antara biaya pokok penyediaan listrik dan tarif menjadi tanggungan PT PLN Batam,” jelas Jisman.
Dengan adanya penyesuaian tarif ini, margin keuntungan PT PLN Batam diproyeksikan meningkat menjadi 2,73 persen. Sebelumnya, margin perusahaan tersebut berada di angka negatif, sementara PT PLN (Persero) mencatatkan margin sebesar 7 persen. ESDM berharap penyesuaian ini dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik dan kualitas layanan kepada masyarakat di Batam. Perusahaan juga diminta untuk terus mendorong efisiensi dalam operasionalnya.