PADANG – Platform digital bernama Bagawan (Balilah gale Kawan) resmi diluncurkan oleh alumni SMA Negeri 3 Padang (Smantri) pada Jumat (4/6/2025), sebagai wadah bagi UMKM, pariwisata, dan perdagangan lokal khas minang.Aplikasi ini diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan platform promosi dan distribusi produk asli Sumatera Barat.
CEO bagawan, Bob Wilson, menjelaskan bahwa platform ini lebih dari sekadar marketplace. “Kita ingin membangun satu ruang yang benar-benar menjadi etalase produk Minang. Produk-produk UMKM Sumbar selama ini belum punya panggung yang tepat untuk dikenal lebih luas. Bagawan hadir untuk itu,” ujarnya pada Jumat (4/6/2025).Aplikasi ini tidak hanya akan menampung produk makanan,fashion,kerajinan,dan kebutuhan rumah tangga,tetapi juga informasi wisata,penginapan,hingga jasa travel. Semua informasi akan dikurasi untuk mendukung promosi ekonomi kreatif dan destinasi lokal di Sumatera Barat.
Wilson menambahkan, banyak potensi daerah yang belum terakses publik secara maksimal karena kurangnya eksposur digital. “Orang ingin ke Solok, ke Bukittinggi, ke Painan, tapi tidak tahu harus ke mana, menginap di mana. Akhirnya bolak-baliknya ke Padang lagi, padahal di daerah lain ada banyak penginapan, kuliner, dan tempat wisata yang menarik,” jelasnya.Bagawan diharapkan dapat memudahkan masyarakat lokal dan membantu wisatawan dari luar Minang untuk lebih mengenal daerah.”Lokal Sumatera Barat itu belum tereksplorasi optimal.Kalau orang Minang mungkin sudah tahu arah dan tempatnya, tapi orang luar? Mereka butuh petunjuk yang lengkap dan mudah diakses,” kata Wilson.
Dalam pengembangannya, Bagawan telah menjalin kerja sama strategis dengan Bank Nagari, terutama dalam hal payment gateway. Pembayaran akan terintegrasi dengan berbagai platform dompet digital seperti OVO dan DANA melalui sistem Bank Nagari.
COO Bagawan, Ronal, menerangkan bahwa aplikasi saat ini sedang dalam tahap integrasi dengan Playstore. “Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 14 hari, dan saat ini sudah berjalan tujuh hari,” terangnya pada Jumat (4/6/2025).
Ronal memastikan soft launching akan dilakukan pada 20 Juli 2025, bertepatan dengan Reuni Akbar IKA Smantri di Jakarta.Momen tersebut akan digunakan untuk memperkenalkan aplikasi kepada para alumni dan masyarakat luas serta membuka pendaftaran pedagang Minang yang ingin bergabung sebagai merchant.
“Kami undang para pedagang Minang dari berbagai sektor fashion, kuliner, alat olahraga, dan sebagainya untuk mulai mengisi katalog produk di aplikasi. Syarat utamanya: mereka adalah pelaku usaha Minang,” tegas Ronal.
Selain Sumatera Barat, tim Bagawan juga telah menyiapkan roadmap ekspansi ke kota-kota besar lainnya di Indonesia yang memiliki populasi besar perantau Minang.
Wilson menambahkan, “Pedagang-pedagang Minang itu ada di mana-mana. Di Pekanbaru, Medan, Palembang, Bandung, Jogja, bahkan surabaya. Itu semua masuk dalam target pengembangan ke depan. Tapi tahap awal, kami ingin fokus dulu melihat animo masyarakat dan mengumpulkan masukan dari pengguna,”.
Gagasan ini mendapat sambutan positif dari Gubernur Sumatera Barat, yang menilai Bagawan sejalan dengan program unggulan daerah seperti Nagari Kreatif Hub.
Ronal mengatakan, “Kami sudah bertemu dengan Pak Gubernur, dan beliau sangat mengapresiasi. Harapannya Bagawan bisa menjadi penggerak nyata dalam mendukung pelaku ekonomi kreatif di Sumbar,”.
Dengan semangat gotong royong, teknologi, dan kecintaan terhadap daerah, Bagawan hadir sebagai ruang kolaborasi digital untuk masyarakat Minang di manapun mereka berada, bukan hanya sebagai aplikasi dagang.