Jakarta – Bank Dunia mengumumkan alokasi hibah sebesar USD 30 juta, setara dengan Rp 492,01 miliar, untuk mendukung pembangunan di Yaman. Dana tersebut akan difokuskan pada penguatan infrastruktur keuangan digital dan pemeliharaan akses pendidikan dasar di wilayah-wilayah yang membutuhkan.Menurut keterangan resmi Bank Dunia, Jumat (20/6/2025), pendanaan ini akan disalurkan melalui dua operasi baru yang dirancang untuk meningkatkan akses terhadap layanan vital dan memperkuat ketahanan kelembagaan. Hibah pertama, senilai USD 20 juta atau Rp 327,97 miliar, akan membiayai proyek infrastruktur dan inklusi pasar keuangan Yaman yang akan dilaksanakan oleh United Nations Growth Program (UNDP). Sementara itu, hibah kedua sebesar USD 10 juta atau rp 163,97 miliar akan mendukung proyek yang dijalankan oleh United Nations ChildrenS Fund (UNICEF).
Yaman, yang telah dilanda konflik selama lebih dari satu dekade, menghadapi tantangan berat sebagai salah satu negara termiskin dan paling rentan di dunia.Krisis yang berkepanjangan telah mengganggu penyediaan layanan publik, memecah belah lembaga, dan berkontribusi pada defisit modal. Lebih dari 60% rumah tangga melaporkan kekurangan konsumsi makanan yang memadai, dan akses terhadap pendidikan berkualitas serta layanan keuangan formal masih terbatas, terutama bagi perempuan dan penduduk pedesaan.
Dukungan Bank Dunia untuk Yaman memprioritaskan penyediaan layanan penting sambil membangun fondasi untuk pemulihan jangka menengah. Dina Abu-Ghaida, World Bank Group Country Manager for Yaman, menyatakan bahwa “Operasi baru ini mencerminkan komitmen berkelanjutan kami untuk mendukung masyarakat Yaman dalam memenuhi kebutuhan mereka yang paling mendesak.”
