Pekanbaru – Pemerintah provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meluncurkan program “Galeh Babelok” sebagai upaya menarik investasi dari para perantau Minang yang berada di Riau. Inisiatif ini difokuskan untuk mengoptimalkan potensi daerah di tiga sektor utama, yaitu perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Pada pertemuan yang berlangsung di hotel Pangeran,Pekanbaru,Riau,Rabu (11/6/2025),Gubernur Sumbar,Mahyeldi Ansharullah,menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk secara aktif melibatkan para perantau. “Kita rangkul para perantau untuk terlibat aktif dalam optimalisasi 3 potensi strategis daerah. Ketiganya itu, antara lain di sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi,” ujarnya.Rangkaian kegiatan “Galeh Babelok” dimulai dengan pertemuan bersama Asosiasi Pengusaha Provinsi Riau, dilanjutkan dengan silaturahmi bersama Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR), serta promosi sektor pariwisata dan produk Industri Kecil Menengah (IKM). Pemerintah Provinsi Sumbar berencana memperluas sosialisasi program ini ke berbagai kota lain di Sumatera. selain sektor pariwisata, industri, dan investasi, bank Nagari juga turut serta dalam kegiatan ini. “Kami sengaja mengajak Bank Nagari sebagai bank daerah untuk dipromosikan kepada para perantau Minang. Harapannya, seluruh perantau Minang memiliki rekening dan menabung di Bank Nagari,” kata Mahyeldi.
Mahyeldi menambahkan bahwa penggunaan bank Nagari oleh para pengusaha perantau Minang akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. “Setiap keuntungan Bank Nagari akan menjadi dividen yang akan tercatat sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Anggaran Pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemerintah Daerah di Sumbar selaku pemegang saham,” jelasnya.
Dividen tersebut, menurut Mahyeldi, akan mendukung program pembangunan daerah untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat Sumbar. “Ini adalah sinergi yang baik, di mana dukungan perantau terhadap bank daerah pada akhirnya akan kembali memberikan manfaat bagi pembangunan kampung halaman,” pungkasnya.
Kepala dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, Adib Alfikri, menyatakan bahwa hampir semua asosiasi pengusaha Provinsi Riau hadir dalam pertemuan tersebut, termasuk Kadin, Apindo, PHRI, dan REI. “Dalam pertemuan itu, Gubernur memaparkan berbagai peluang investasi unggulan kepada para pengusaha dan perantau minang yang ada di Riau,” ungkapnya.
Selain potensi investasi, pemerintah daerah juga menawarkan aset milik Pemda untuk dikelola oleh pengusaha melalui skema Kerjasama Pemerintah swasta (KPS) atau sistem sewa.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda, menambahkan bahwa promosi pariwisata dalam program Galeh Babelok melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku homestay yang tergabung dalam PHSB atau IHSA, pengelola desa wisata, serta PHRI sumbar. “Dinas Pariwisata membuka stan yang menampilkan berbagai informasi dan paket-paket wisata di lobi ballroom Hotel Pangeran Pekanbaru, tempat pertemuan gubernur dengan para pengusaha dan IKMR,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrial, berharap program ini dapat memperluas pasar produk unggulan sumbar di Riau. “Kami berharap,ini dapat memperluas jaringan pemasaran produk Sumbar di Provinsi Riau,” tuturnya.
Pengoptimalan potensi perantau dan dunia usaha setempat diharapkan menjadi solusi untuk pengembangan UMKM di Sumbar, melalui skema kerjasama yang beragam, mulai dari kontrak dagang, kerja sama produksi, hingga pola investasi.
Sejumlah kepala OPD di lingkup Pemprov Sumbar turut hadir dalam kegiatan tersebut, termasuk Kepala Dinas Perindag, Kepala Dinas Pangan, Kepala DPMPTSP, kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kepala Biro Perekonomian, Kepala Biro Administrasi Pimpinan, dan kepala Biro Umum.