Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkap potensi luar biasa ‘harta karun’ perikanan Indonesia. Ada Investor dari Norwegia dan Amerika Serikat tertarik untuk mengelolanya.
“Investor Norwegia dan AS menemukan potensi ikan di bawah 1.000 meter laut untuk farmasi dan tepung ikan,” ungkap Trenggono dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI.
Investor Norwegia menyampaikan hasil riset Jepang dan mengutarakan minatnya setelah terbitnya PP 11. Dari Amerika juga tertarik dan melihat kebijakan yang mendukung pengelolaan kekayaan laut Indonesia.
‘Harta karun’ ini berupa ikan di kedalaman 1.000 meter di wilayah selatan Indonesia. Trenggono menjelaskan ikan-ikan tersebut memiliki potensi untuk farmasi dan produksi tepung ikan.
“Sampai saat ini, investor Norwegia telah beberapa kali melakukan pertemuan, dan kita harapkan kerja sama ini bisa terealisasi tahun depan,” ujar Trenggono.
Kekayaan laut Indonesia terletak di WPPNRI 572 dan 573, di wilayah selatan, meliputi perairan Samudera Hindia hingga Laut Timor bagian Barat. Menteri berharap kerja sama ini dapat diwujudkan seiring dengan berjalannya Peraturan Pemerintah 11/2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur (PT).