PADANG – Ketua IPSI Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, menyampaikan komitmen untuk mengembalikan kejayaan silat Minangkabau melalui program-program strategis selama empat tahun ke depan. Penegasan ini disampaikan saat pelantikan dirinya sebagai Ketua IPSI Sumbar masa bakti 2025-2029 di Auditorium Gubernuran Sumbar, Kamis (3/7/2025).
Vasko Ruseimy menjelaskan, silat yang berasal dari Minangkabau telah menyebar ke seluruh nusantara. “Dari ranah Minang, silat menyebar ke seluruh nusantara. Kini waktunya kita kembalikan kejayaan itu melalui program-program strategis IPSI Sumbar 4 tahun kedepan,” ujarnya dengan penuh semangat pada Kamis (3/7/2025).
Menurut Vasko, pencak silat di Sumbar bukan hanya harus hidup, tetapi juga menjadi bagian dari pendidikan karakter generasi muda. Untuk mewujudkan hal tersebut, Vasko berencana menggandeng seluruh unsur, mulai dari tuo silek, pendekar, pelatih, hingga akademisi dan tokoh adat. Ia juga akan membangun sinergi dengan sekolah untuk menjadikan silat sebagai bagian dari pembinaan karakter generasi muda. “Silat harus jadi kebanggaan bersama. Kita perkenalkan itu sejak dini kepada generasi muda di Sumbar,” kata Vasko.
vasko juga merasa bangga karena pelantikan dirinya sebagai Ketua IPSI Sumbar dihadiri langsung oleh Menpora. Menurutnya, hal yang sama belum pernah terjadi untuk cabang olahraga daerah. “Ini kehormatan sekaligus tanggung jawab besar,” ujarnya. Kehadiran menpora menunjukkan bahwa Sumbar menjadi perhatian nasional dalam pengembangan silat.
Ia juga berharap, ke depan akan terbangun kerja sama konkret antara IPSI Sumbar dan pemerintah, mulai dari pusat hingga daerah, baik dari segi program maupun penganggaran. “Kita butuh koneksi yang nyata, bukan hanya seremonial,” kata Vasko pada Kamis (3/7/2025).
menutup sambutannya, Vasko mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu demi kejayaan silat Sumbar. “InsyaAllah, dari Minangkabau akan lahir pesilat-pesilat dunia yang bukan hanya hebat dalam teknik, tapi juga kokoh dalam nilai,” tegasnya.Gubernur Mahyeldi menyambut baik semangat tersebut.ia mengatakan, peran generasi muda dalam menghidupkan kembali silat sangat penting. “Ini harus jadi gerakan lintas sektor, mulai dari sektor pendidikan, keagamaan, olahraga, dan budaya. Semuanya harus terlibat dan berperan untuk ini,” kata Mahyeldi.