Jakarta – Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 6 persen dengan strategi menggerakkan sektor swasta dan belanja pemerintah secara simultan.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan target tersebut saat membandingkan kinerja ekonomi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Purbaya menjelaskan,era SBY mencatatkan pertumbuhan ekonomi 6 persen dengan fokus utama pada sektor swasta. Sementara itu, era Jokowi mencatat pertumbuhan rata-rata 5 persen dengan mengandalkan belanja pemerintah.
Menanggapi demonstrasi besar yang terjadi pada Agustus lalu, Purbaya menilai tekanan ekonomi menjadi pemicu utama. “Rakyat langsung merasakan tekanan di perekonomian.Kalau sudah kesal, mereka turun ke jalan,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).Ia meyakini demonstrasi tersebut lebih disebabkan oleh masalah ekonomi, bukan karena instabilitas politik.
Untuk mencapai target pertumbuhan, Purbaya telah mengalokasikan dana pemerintah sebesar rp 200 triliun ke bank-bank Himbara. Langkah ini bertujuan meningkatkan penyaluran kredit ke sektor riil.
Purbaya mengklaim kebijakan ini telah menunjukkan dampak positif. Indikatornya, uang beredar (M0) tumbuh 13,2 persen.”Gelontoran uang saya (pemerintah) sudah menambah likuiditas di sistem finansial kita secara signifikan,” tegasnya.
Selain itu, Purbaya berkomitmen menindak tegas oknum Bea Cukai yang mempersulit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini merespons keluhan yang disampaikan oleh Menteri UMKM maman Abdurrahman.







