Tutup
News

BI Proyeksi Kredit Perbankan Hanya Tumbuh 8–11 Persen pada 2025

69
×

BI Proyeksi Kredit Perbankan Hanya Tumbuh 8–11 Persen pada 2025

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah merevisi proyeksi pertumbuhan kredit perbankan nasional untuk tahun 2025, mengindikasikan adanya potensi perlambatan. Proyeksi terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit diperkirakan berada dalam kisaran 8 hingga 11 persen.

Dalam konferensi pers daring yang diselenggarakan pada Rabu (18/6/2025) setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni 2025, Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa proyeksi ini didasarkan pada perkembangan kredit hingga Mei 2025 dan prospek perekonomian yang akan datang. “Dengan perkembangan kredit hingga Mei 2025 dan prospek perekonomian ke depan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit perbankan pada 2025 akan berada pada kisaran 8-11 persen,” ungkapnya.

Data menunjukkan bahwa pertumbuhan kredit pada Mei 2025 mencapai 8,43 persen secara tahunan (year on year/yoy), mengalami penurunan dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2025 yang tercatat sebesar 8,88 persen (yoy).

Warjiyo menjelaskan bahwa dari sisi penawaran, perbankan masih menunjukkan preferensi yang tinggi terhadap penanaman surat berharga. selain itu, standar penyaluran kredit (lending standard) juga mulai mengalami peningkatan. Meskipun demikian, likuiditas perbankan dinilai masih dalam kondisi yang memadai. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) cenderung melambat, dari 5,51 persen (yoy) pada Januari menjadi 4,29 persen (yoy) pada Mei 2025.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit terutama didorong oleh sektor jasa sosial, industri, dan sektor lainnya. Namun, kredit ke sektor perdagangan, pertanian, dan jasa dunia usaha dinilai masih memerlukan peningkatan.

Berdasarkan penggunaan, kredit investasi mencatat pertumbuhan sebesar 13,74 persen (yoy), kredit modal kerja tumbuh 4,94 persen (yoy), dan kredit konsumsi tumbuh 8,82 persen (yoy) pada Mei 2025. Sementara itu, pembiayaan syariah tumbuh 9,19 persen (yoy), dan kredit untuk UMKM hanya tumbuh 2,17 persen (yoy).

Sebelumnya, BI telah menurunkan proyeksi pertumbuhan kredit dari 11-13 persen (RDG April 2025) menjadi 8-11 persen pada RDG Mei 2025. “Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan makroprudensial yang akomodatif, termasuk melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM),” kata Warjiyo.

Hingga minggu kedua juni 2025, total insentif KLM mencapai Rp 372 triliun, dengan rincian sebagai berikut: Bank BUMN sebesar Rp 164 triliun, Bank umum swasta nasional (BUSN) sebesar Rp 166,4 triliun, Bank pembangunan daerah (BPD) sebesar Rp 36 triliun, dan Kantor cabang bank asing (KCBA) sebesar Rp 5,6 triliun.

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong penyaluran kredit perbankan yang didukung oleh perluasan sumber pendanaan serta sinergi dengan pemerintah, otoritas keuangan, kementerian/lembaga, perbankan, dan pelaku usaha,” pungkasnya.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.