Padang – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Barat mencapai 4,37% (yoy) pada triwulan I-2024, didorong oleh sektor pertanian dan perikanan.
Statistisi Ahli Madya BPS Sumbar, Hefinanur, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut terjadi hampir di seluruh lapangan usaha, terutama pertanian, perikanan, dan kehutanan yang tumbuh sebesar 2,38%.
Pertumbuhan signifikan juga terlihat pada sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, jaminan sosial wajib, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, daur ulang, informasi, dan komunikasi. Namun, pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan I-2024 mengalami penurunan sebesar 0,63% jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Komponen pengeluaran konsumsi-luar negeri (PK-LNPRT) tumbuh tinggi hingga 20,56%, disusul oleh pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) dan pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT). Sementara itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan ekspor luar negeri mengalami kontraksi. Struktur PDRB Sumbar menunjukkan dominasi PK-RT sebesar 53,08%, sementara PDRB Sumbar pada triwulan I-2024 mengalami kontraksi 0,63%.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, menegaskan bahwa sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan menjadi penopang ekonomi Ranah Minang.
Pemerintah Provinsi Sumbar telah mengalokasikan 10% APBD untuk mendukung sektor tersebut. Mahyeldi menyoroti kontribusi positif sektor pertanian dalam perekonomian Sumbar, yang turut mengisi pasar regional dan nasional.
