Tutup
Perbankan

Harga Emas Hari Ini 9 Juni 2025 Mendatar, Ancaman Bearish Terbuka Lebar

80
×

Harga Emas Hari Ini 9 Juni 2025 Mendatar, Ancaman Bearish Terbuka Lebar

Sebarkan artikel ini
harga-emas-hari-ini-9-juni-2025-mendatar,-ancaman-bearish-terbuka-lebar
Harga Emas Hari Ini 9 Juni 2025 Mendatar, Ancaman Bearish Terbuka Lebar

Jakarta – Harga emas global menunjukkan stabilitas di awal pekan, Senin (9/6/2025), meskipun sempat mengalami lonjakan pada akhir pekan lalu. Penguatan nilai Dolar AS dan ekspektasi suku bunga The Fed yang stabil menjadi faktor penahan laju kenaikan harga emas.Menurut analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, harga emas saat ini masih terpengaruh oleh tren bearish setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut. “Hal ini disebabkan oleh laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang melampaui perkiraan,” ujarnya.

Data Nonfarm Payrolls (NFP) yang dirilis pada Jumat (6/6/2025) menunjukkan adanya penambahan 139.000 lapangan kerja pada bulan Mei, melebihi ekspektasi pasar yang sebesar 130.000. Meskipun angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan revisi bulan April yang mencapai 147.000, pasar tetap merespons positif terhadap ketahanan pasar tenaga kerja AS.

Tingkat pengangguran tetap stabil di angka 4,2%, sementara pendapatan rata-rata per jam juga bertahan di 3,9%, keduanya berada di atas proyeksi para analis. Reaksi pasar yang langsung terlihat adalah penguatan Dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah, yang secara bersamaan memberikan tekanan pada harga logam mulia.

Secara teknikal, Nugraha menjelaskan bahwa kombinasi candlestick dan indikator Moving Average masih mengindikasikan dominasi tren bearish pada harga emas dunia. “Saat ini, harga berada di bawah rata-rata pergerakan penting dan gagal mencetak higher high dalam beberapa sesi terakhir,” jelasnya.

Apabila tekanan jual terus berlanjut, harga emas berpotensi mengalami penurunan hingga mencapai area USD 3.276. Namun, Nugraha menambahkan bahwa skenario alternatif tetap mungkin terjadi.”Jika harga mampu rebound dan menembus level resistance terdekat di sekitar USD 3.319, maka peluang untuk menguji area yang lebih tinggi kembali muncul,” katanya.

Faktor basic yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar saat ini adalah dinamika geopolitik dan kebijakan perdagangan. Presiden AS, Donald Trump, mengisyaratkan bahwa perundingan perdagangan dengan Tiongkok akan dilanjutkan di London pada minggu ini.

Ketidakpastian terkait arah kebijakan tarif AS dapat menjadi pemicu volatilitas pasar dan membuka kembali jalur safe haven bagi emas. Sejarah telah membuktikan bahwa ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok sering kali mendorong permintaan terhadap aset aman seperti emas.

Selain itu, perseteruan politik di dalam negeri AS juga menjadi sorotan, terutama ketegangan antara Presiden Trump dan CEO Tesla, Elon Musk, terkait persetujuan peningkatan batas utang oleh DPR AS. Ketidakpastian fiskal ini dapat menciptakan sentimen hati-hati di pasar ekuitas dan mendorong investor untuk mengalihkan sebagian dana ke instrumen lindung nilai seperti emas.

Namun, dari sisi makroekonomi, investor mulai menyesuaikan ekspektasi mereka terhadap arah kebijakan moneter The Fed. Pasca rilis data NFP yang solid, peluang penurunan suku bunga dalam waktu dekat semakin menipis.

Kontrak berjangka Federal Funds kini menunjukkan probabilitas tinggi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan stabil dalam dua pertemuan kebijakan berikutnya. Akibatnya, Dolar AS semakin kuat dan menjadi penahan utama bagi penguatan harga emas.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.