Bursa SahamInvestasi

IPO Pertama dari Sumbar, Soraya Berjaya Incar Dana Rp 31,2 Miliar dari IPO

×

IPO Pertama dari Sumbar, Soraya Berjaya Incar Dana Rp 31,2 Miliar dari IPO

Sebarkan artikel ini

Padang – PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE), perusahaan perlengkapan kamar tidur ternama di Kota Padang, bersiap menorehkan sejarah dengan menjadi perusahaan pertama dari Sumatra Barat yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (IPO).

Langkah strategis ini disambut antusias oleh Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatra Barat, Early Saputra, yang mengapresiasi keberanian Soraya Berjaya membuka jalan bagi perusahaan lokal lainnya di Sumbar untuk mengakses pendanaan melalui pasar modal.

“Inisiatif Soraya Berjaya ini patut diapresiasi. Menjadi perusahaan pertama yang IPO dari Sumbar membuka peluang bagi perusahaan lokal lain untuk mengikuti jejak mereka,” ujar Early.

Lebih lanjut, Early menjelaskan bahwa Soraya Berjaya berencana melepas 240 juta saham (30% dari modal disetor) dengan harga penawaran awal (bookbuilding) di kisaran Rp 120-130 per saham. Diperkirakan, IPO ini akan menghasilkan dana segar hingga Rp 31,2 miliar.

Masa penawaran awal berlangsung pada 10-12 Juni 2024, diikuti dengan masa penawaran umum pada 27 Juni-1 Juli 2024. Pencatatan saham di BEI dijadwalkan pada 3 Juli 2024, dengan MNC Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi.

Soraya Berjaya, didirikan sejak tahun 2001, telah menjadi pemain utama dalam industri perlengkapan kamar tidur di Sumbar. Produknya, seperti seprai, bed cover, bantal, guling, dan aksesoris rumah tangga dengan brand Soraya Bedsheet, telah menjangkau pasar di berbagai daerah, termasuk di luar Sumbar seperti Riau.

Saat ini, Soraya Berjaya dipimpin oleh Rizet Ramawi (39,75% saham), PT Galaksi Investama Corpora (25% saham), Ridho Ferman Shatrio (20,25% saham), Dwi Ristra Utami (10,25% saham), dan Marfetra (4,75% saham).

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

Rupiah Loyo Lawan Dolar Amerika Serikat Pada Perdagangan Waktu Waktu Pagi Hal ini
Investasi

Hasil Rapat BI hari ini akan dirilis, mempengaruhi nilai tukar rupiah. Saat ini, rupiah melemah terhadap dolar AS sebesar 0,1% menjadi Rp15.345 per USD.