SUMBARBISNIS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat (Sumbar) terus berinovasi memperluas akses keuangan masyarakat, terutama di daerah terpencil. Salah satu langkah strategis dilakukan melalui penguatan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Untuk mendukung pelaksanaan program ini, OJK Sumbar melakukan kunjungan kerja ke OJK Jawa Barat (Jabar) pada Jumat, 29 November 2024. Kunjungan ini bertujuan mempelajari implementasi program percepatan akses keuangan di Jabar yang dinilai berhasil dan relevan untuk diterapkan di Sumbar.
Kepala OJK Sumbar, Roni Nazra, menekankan pentingnya TPAKD dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “TPAKD Sumbar memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Roni pada Minggu (1/12/2024), dikutip RRI.
Roni juga menyoroti keberhasilan Jabar sebagai contoh penerapan TPAKD yang efektif. Infrastruktur yang lebih baik serta dukungan aktif dari kepala daerah menjadi kunci keberhasilan tersebut. Ia mengimbau peran media untuk mengedukasi masyarakat dan mendorong pemimpin daerah memberikan dukungan finansial bagi program TPAKD.
Program TPAKD di Sumbar direncanakan fokus pada edukasi keuangan masyarakat, khususnya bagi kelompok dengan keterbatasan akses perbankan. “Kami berupaya membantu masyarakat mengakses kredit dengan kemudahan syarat, seperti izin usaha dan sertifikat agunan,” jelas Roni.
Sementara itu, Analis Senior OJK Jabar, Imam Kadarusman, memaparkan program unggulan TPAKD Jabar. Salah satunya adalah regenerasi petani, melibatkan lebih dari 2.300 petani muda melalui pelatihan teknis, pendampingan usaha, dan akses pembiayaan.
“Program ini bertujuan membangun ekosistem pertanian berkelanjutan, meningkatkan pendapatan petani, dan menciptakan lapangan kerja,” ungkap Imam. Teknologi modern turut dimanfaatkan untuk menunjang keberhasilan program sekaligus menarik generasi milenial ke sektor pertanian.
Melalui kolaborasi ini, OJK Sumbar diharapkan mampu mereplikasi keberhasilan Jawa Barat, menciptakan pertumbuhan ekonomi inklusif, dan memperluas manfaat akses keuangan bagi masyarakat luas.