Tutup
News

Menekraf Dorong Anak Muda Kembangkan Industri Kreatif Hadapi PHK

57
×

Menekraf Dorong Anak Muda Kembangkan Industri Kreatif Hadapi PHK

Sebarkan artikel ini
menekraf-dorong-anak-muda-kembangkan-industri-kreatif-hadapi-phk
Menekraf Dorong Anak Muda Kembangkan Industri Kreatif Hadapi PHK

Denpasar – Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyerukan kepada generasi muda untuk lebih aktif dalam memanfaatkan peluang ekonomi di sektor industri kreatif. Imbauan ini disampaikan seiring dengan perubahan tren global, termasuk tantangan dalam mencari pekerjaan dan isu pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dalam pembukaan edukasi digitalisasi dan inklusi keuangan Gen Matic di Denpasar, Bali, sabtu (14/6/2025), Teuku menyatakan, “Jadi bagaimana kita mendapat pekerjaan yang lebih berkualitas dengan mendorong atau mendukung berkembangnya industri kreatif. Jadi memang tren sudah bergeser, tren dunia juga harus dicermati.”

Ia memperkirakan bahwa lebih dari separuh generasi muda atau pekerja produktif di bawah usia 40 tahun saat ini tertarik untuk berkarya di industri kreatif, yang meliputi bidang-bidang seperti fesyen, musik, gim, film dan animasi, serta kreasi konten digital.

Dalam sambutannya, Teuku mengungkapkan bahwa dalam lima tahun terakhir, antara 1 hingga 2,5 juta orang di Indonesia telah bekerja di industri kreatif yang didukung oleh teknologi digital.

Kepada peserta pelatihan Gen Matic yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Teuku menekankan pentingnya menonjolkan keunikan dan kreativitas khas Bali dalam mengembangkan industri kreatif. “Terutama menggunakan keunikan dan kreativitas Bali sebagai bagian inspirasi konten yang relevan dengan pasar,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar generasi muda tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga memanfaatkannya sebagai kreator, inovator, dan wirausaha digital.

Meskipun demikian, Teuku menekankan pentingnya konsistensi, keberlanjutan, dan pembelajaran dari pengalaman, termasuk kegagalan, dalam memulai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kreatif.

Kementerian ekonomi Kreatif mencatat bahwa terdapat 20 subsektor ekonomi kreatif, termasuk pengembang permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan, aplikasi, konten digital, Web3, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Sektor UMKM memegang peranan krusial dalam perekonomian nasional, dengan kontribusi sekitar 60 persen terhadap pertumbuhan ekonomi dan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja.

Kementerian Ekonomi Kreatif sebelumnya melaporkan bahwa nilai tambah ekonomi kreatif indonesia pada tahun 2024 mencapai Rp 1.502,7 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 1.417,6 triliun.Penyerapan tenaga kerja pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 26,47 juta orang, naik dari tahun sebelumnya yang mencapai 24,92 juta orang.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.