Tutup
News

Pedagang Eceran: Soal Harga Beras Itu Urusan Bandar

124
×

Pedagang Eceran: Soal Harga Beras Itu Urusan Bandar

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Pedagang eceran di Jakarta angkat bicara terkait dugaan penyelewengan penjualan beras yang berpotensi merugikan konsumen hingga triliunan rupiah. Hal ini menyusul pernyataan Kementerian Pertanian (Kementan) yang mengungkap adanya praktik tersebut.

Rusno (50 tahun), seorang pedagang beras premium di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, mengaku tidak mengetahui adanya dugaan penyelewengan tersebut. Ia menegaskan bahwa dirinya menjual beras dengan harga wajar dan tanpa melakukan kecurangan. “Saya enggak tahu. Saya beli dari Pasar Induk Cipinang. Kalau ada keluhan atau komplain, tinggal datang ke sana. Tapi selama ini enggak ada,” ujarnya pada Senin (30/6/2025).

Rusno menjelaskan,dirinya menjual tiga jenis beras premium dengan harga antara Rp 15.000 hingga Rp 17.000 per kilogram (kg). Ia secara rutin membeli pasokan dari Pasar Induk Cipinang sebanyak 2 ton atau 40 karung berisi 50 kg setiap pekan atau sepuluh hari.

Menurut Rusno, harga beras dari produsen terus mengalami kenaikan sejak Lebaran. “Dari harga lama, bisa naik Rp 40.000 per karung atau hampir Rp 1.000 per kg,” ungkapnya. Meskipun demikian, harga jual kepada konsumen tetap di kisaran rp 15.000-Rp 17.000 per kg, bahkan saat panen raya pada Januari-Maret 2025. Ia menuturkan,jika menaikkan harga,pelanggan kemungkinan akan beralih,sehingga ia memilih menekan biaya sendiri agar harga tetap stabil. “Ada untungnya sih, cuma terlalu mepet,” akunya.Menanggapi dugaan kecurangan seperti pengurangan volume atau pengoplosan kualitas beras, Rusno menegaskan tidak melakukannya. ia menjual beras curah yang bisa dicek langsung oleh konsumen. untuk beras kemasan,ia mengemas sendiri dalam ukuran 5 kg menggunakan timbangan.

“Saya enggak main-main (nakal) begitu. Hidup enggak lama,” tegasnya. Ia menambahkan, urusan kenaikan harga ada pada bandar. “Urusan naikin harga itu bandar-bandarnya,” imbuhnya.

Sebelumnya, menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan pada Senin (30/6/2025) bahwa pemerintah akan segera mengungkap ratusan merek yang terbukti melakukan kecurangan dalam penjualan beras, mulai dari ketidaksesuaian mutu hingga manipulasi volume dan harga. Investigasi menunjukkan potensi kerugian konsumen mencapai Rp 99,35 triliun per tahun.

Amran mengatakan, pihaknya akan segera mengumumkan merek-merek beras yang terbukti curang. “Nanti kita umumkan 212 itu. Tunggu saja, sekarang sementara lagi diperiksa,” kata Amran di Kantor Kementerian Pertanian pada Senin (30/6/2025).

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.