Jakarta – Penyaluran pembiayaan mobil bekas terus mengalami peningkatan, dengan pertumbuhan sebesar 25,82% secara tahunan menjadi Rp 83,72 triliun per April 2024, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Meskipun demikian, penyaluran pembiayaan mobil baru masih menjadi yang terbesar, dengan kenaikan 10% per April 2024 menjadi Rp 150,69 triliun.
Sementara itu, pembiayaan mobil listrik juga mengalami pertumbuhan sebesar 1% menjadi Rp 4,39 triliun.
PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan mobil bekas sebesar 2,3% hingga Mei 2024, menjadi Rp 1,24 triliun.
Berdasarkan data OJK, pertumbuhan penyaluran pembiayaan mobil bekas saat ini menjadi penopang kinerja CNAF, dengan porsi pembiayaan sekitar 40%.
BCA Finance juga menyatakan bahwa pembiayaan mobil bekas masih menunjukkan tren positif, namun tetap mengutamakan pembiayaan mobil baru.
Proporsi pembiayaan mobil baru di BCA Finance mencapai 70%, sementara pembiayaan mobil bekas sebesar 30%.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi, menyebutkan bahwa kenaikan penyaluran pembiayaan mobil bekas dapat disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat.
“Saya belum melihat adanya perubahan pola,” ujarnya.