Tutup
EkonomiInvestasiNews

Indodax Analisis: Investor Kripto Cenderung Konsolidasi, Pasar Berubah?

152
×

Indodax Analisis: Investor Kripto Cenderung Konsolidasi, Pasar Berubah?

Sebarkan artikel ini
pasar-kripto-terkonsolidasi-respons-2-hal-ini,-indodax-ungkap-prilaku-investor-bijak
Pasar Kripto Terkonsolidasi Respons 2 Hal Ini, Indodax Ungkap Prilaku Investor Bijak

Jakarta – Pasar global dan aset kripto menunjukkan konsolidasi signifikan. Hal ini dipicu pengumuman kebijakan moneter terbaru The Federal Reserve (The Fed) dan jelang pertemuan dagang antara presiden AS dan Presiden China.

Investor global kini bersiap menghadapi potensi volatilitas tinggi.

Vice President Indodax, Antony Kusuma, menilai konsolidasi harga saat ini mencerminkan adaptasi pasar digital terhadap perubahan makroekonomi global.

“Investor tidak lagi hanya bereaksi pada angka suku bunga, tetapi menilai konteks geopolitik, arus modal institusional, hingga psikologi pasar,” ujar Antony, Minggu (2/11/2025).

Menurutnya, koreksi pasar setelah pengumuman The Fed adalah contoh perilaku pasar yang semakin rasional.

Antony melanjutkan, pertemuan antara Presiden AS dan Presiden China menegaskan bahwa faktor geopolitik masih menjadi penggerak utama sentimen investor.

Kesepakatan tarif dan penyelesaian isu rare earths memberikan sinyal positif, namun pasar cenderung menunggu implementasi nyata.

“Investor kripto yang bijak akan memanfaatkan volatilitas ini untuk akumulasi,bukan sekadar ikut tren harga,” tegasnya.

Antony menekankan bahwa investor kripto harus melihat volatilitas sebagai peluang strategis.

Perubahan harga yang tajam di pasar digital menciptakan momen bagi investor untuk mengoptimalkan portofolio.

Kuncinya adalah disiplin, diversifikasi, dan pemahaman aset dasar.

“Mereka yang mampu membaca konteks ekonomi global dan perilaku institusional akan lebih siap menghadapi ketidakpastian jangka pendek, sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan jangka panjang,” jelasnya.

Antony juga menyoroti pentingnya memahami interaksi antara kebijakan moneter dan sentimen pasar digital.

“Pemangkasan suku bunga dan pertemuan Presiden AS dan Presiden China memberi sinyal likuiditas, tetapi efeknya selalu relatif terhadap kondisi ekonomi riil dan ekspektasi investor,” katanya.

Investor yang hanya melihat angka nominal berisiko terseret emosi pasar.

“Mereka yang sukses adalah mereka yang mampu menilai risiko, menghitung probabilitas, dan memanfaatkan koreksi harga sebagai strategi akumulasi yang terukur,” pungkasnya.

The Fed sebelumnya memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 – 4 persen, sesuai ekspektasi pasar.

Namun, harga Bitcoin justru terkoreksi dari $116.400 menjadi $109.200, mencerminkan fenomena ‘buy the rumor, sell the news’. investor yang telah membeli sebelumnya melakukan realisasi keuntungan pasca pengumuman resmi.