NewsPeristiwa

Pengunjung Ancol Tembus 50 Ribu di Agustus 2024

×

Pengunjung Ancol Tembus 50 Ribu di Agustus 2024

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Kunjungan ke Taman Impian Jaya Ancol melonjak selama periode promo bulan kemerdekaan yang berlangsung hingga akhir Agustus 2024.

Kepala Humas PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Ariyadi Eko Nugroho, mengungkapkan bahwa pada akhir pekan pertama bulan Agustus, jumlah pengunjung menembus 50 ribu orang.

“Rata-rata kunjungan per hari mencapai 10 hingga 12 ribu pengunjung,” kata Ariyadi saat dihubungi, Rabu (14/8/2024).

Ariyadi menuturkan, meski terjadi peningkatan, jumlah kunjungan masih sesuai dengan kapasitas Ancol. Dia memastikan bahwa wahana bermain beroperasi dengan baik.

“Hingga saat ini masih aman karena kapasitas masih sangat mencukupi,” ujarnya.

Selama bulan kemerdekaan, pengelola Ancol menawarkan harga promo untuk tiket masuk ke sejumlah wahana. Khusus pada tanggal 17 Agustus, tiket masuk ke Ancol didiskon menjadi Rp 7.900 per tiket dari harga semula Rp 25 ribu.

Ariyadi mengatakan, hingga Agustus 2024, jumlah kunjungan wisatawan ke Ancol mendekati angka tahun lalu, yaitu 9,8 juta kunjungan. “Kami belum bisa merinci angka pastinya karena akan ada sejumlah event dan festival menjelang akhir tahun,” katanya.

Selain diskon tiket masuk Ancol, pengelola juga memberikan potongan harga tiket Dunia Fantasi (Dufan). Untuk pembelian dua tiket, pengunjung dikenakan harga Rp 200 ribu per tiket atau diskon 20%.

Pembelian lima tiket atau lebih dikenakan harga Rp 175 ribu per tiket. Pembelian tiket promo hanya bisa diakses secara online melalui laman resmi www.ancol.com.

Selama bulan kemerdekaan, Dufan juga menghadirkan berbagai hiburan dan pertunjukan, seperti pertunjukan teater, musikal bambu runcing, dan pantomim spesial kemerdekaan.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

Penangkapan Sukses ABK Pencuri Ikan RI oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan
News

KKP berhasil meringkus 5 Kapal Ikan Asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Penangkapan dilakukan oleh PSDKP di Samudera Pasifik dan Selat Malaka