Padang – PKS Sumatera Barat (Sumbar) membantah tegas anggapan bahwa penurunan elektabilitas Calon Gubernur Sumbar Mahyeldi dalam hasil survei terbaru terkait dengan kasus korupsi.
Sekretaris DPW PKS Sumbar Rahmat Saleh menegaskan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang mencoba melakukan framing terhadap Mahyeldi dengan mengaitkannya dengan kasus korupsi yang terjadi di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sumbar.
“Ini seolah upaya-upaya framing, kemudian mengarahkan pada kandidat kuat (PKS) Buya Mahyeldi, dalam hal ini diarahkan dengan kasus korupsi,” kata Rahmat di Padang, Kamis (20/6/2024).
Rahmat menjelaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada satupun fakta yang secara langsung melibatkan Mahyeldi dalam kasus korupsi tersebut.
“Dengan adanya isu korupsi menurunkan elektabilitas Mahyeldi, sampai sekarang kan belum ada fakta(nya), yang melibatkan Buya (Mahyeldi) secara langsung. Itu kan ada beberapa OPD, dan masih dalam proses hukum, belum ada yang terdakwa, (baru) tersangka, tapi itu masih dalam proses hukum, dan kami menghormati,” jelas Rahmat.
Dia pun mempertanyakan prinsip yang dilakukan oleh survei tersebut, apalagi menjelang pendaftaran calon kepala daerah yang semakin dekat.
“Ini jauh berbeda dengan apa yang kita lakukan (internal). Saat ini kita menghargai semua hasil survei, namun patokan kita tetap survei internal kita,” katanya.
Rahmat pun mengimbau kepada seluruh pihak agar melakukan politik yang cerdas, dan profesional.
“Kita berharap semua aktor politik bermain politik yang cerdas, politik yang profesional. Jangan sampai momentum Pilkada ini dijadikan sebagai ajang untuk mengarahkan isu-isu yang tidak benar,” tegasnya.