Sawahlunto – Pemerintah kota (Pemko) Sawahlunto tengah mengkaji tawaran integrasi Geopark Sawahlunto dengan Geopark Silokek Sijunjung dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Pembahasan strategi pengelolaan dan pengembangan Geopark Sawahlunto dipimpin langsung oleh Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, di Balairung Rumah Dinas Wali Kota, Selasa (1/7).
Rapat tersebut menjadi wadah strategis untuk memperkuat arah pembangunan kawasan geopark sebagai aset warisan geologis, edukasi, serta destinasi pariwisata berkelanjutan. Agenda utama dalam pembahasan tersebut adalah menelaah tawaran dari Pemprov Sumbar terkait rencana integrasi Geopark Sawahlunto dengan Geopark Silokek Sijunjung, dengan tujuan memperkuat potensi pengajuan bersama sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp).
Wali Kota Riyanda Putra menekankan bahwa tawaran ini harus ditelaah secara cermat dan menyeluruh. Pasalnya, keputusan tersebut menyangkut dimensi ekologis, kultural, ekonomi, dan tata kelola lintas wilayah. “sebelum mengambil sikap, perlu dilakukan pembahasan komprehensif terhadap potensi, peluang, dan risiko dari penggabungan ini. Kita perlu memastikan arah kebijakan tetap selaras dengan kepentingan masyarakat Sawahlunto dan keberlanjutan geopark ke depan,” ujarnya, Selasa (1/7).
Riyanda juga menegaskan bahwa Geopark Sawahlunto bukan hanya aset geowisata, tetapi juga cermin dari sejarah tambang, warisan budaya, dan identitas kawasan. Oleh karena itu, setiap langkah pengembangan harus mempertimbangkan prinsip kolaborasi yang adil, perlindungan terhadap nilai-nilai lokal, dan kebermanfaatan jangka panjang.
Pemko Sawahlunto berkomitmen melibatkan para pemangku kepentingan secara partisipatif, mulai dari akademisi, komunitas, pelaku pariwisata, hingga tokoh adat, dalam merumuskan sikap dan strategi pengelolaan geopark secara menyeluruh.