Medan – Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) mengungkapkan bahwa nilai beras di wilayahnya tetap stabil dalam sepekan terakhir, berkat intervensi pemerintah untuk meningkatkan stok beras.
“Saya kira memang sebab itu (intervensi pemerintah),” kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut, Arif Mandu, di Medan, Selasa.
Selama periode 17-24 Oktober 2024, harga rata-rata beras medium di Sumut berada dalam kisaran Rp13.450 hingga Rp13.520 per kilogram.
Pada Selasa ini, harga rata-rata beras medium di Sumut mencapai Rp13.470 per kilogram, dengan harga jual eceran tertinggi (HET) sebesar Rp11.500 per kilogram.
Sementara harga beras premium di Sumut, dalam periode yang sama, berkisar antara Rp14.570 hingga Rp14.670 per kilogram.
Pada Selasa ini, harga rata-rata beras premium adalah Rp14.570 per kilogram, dengan HET beras premium sebesar Rp14.400 per kilogram.
Arif menjelaskan bahwa produksi beras yang berkurang secara nasional akibat kekeringan, terkait El Nino, membuat pemerintah melakukan intervensi untuk mencegah kenaikan harga yang signifikan.
Intervensi tersebut meliputi penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), serta distribusi bantuan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
Sejak Januari hingga 24 Oktober 2023, Perum Bulog Kanwil Sumut telah menyalurkan 61.428 ton beras SPHP.
Selain itu, untuk bantuan pangan, Perum Bulog Sumut telah menyalurkan 17.344 ton beras (66,36 persen dari total) kepada 871.252 KPM.
Pemerintah juga membuka saluran lain untuk memasok masyarakat dengan beras, yaitu dengan menyalurkan beras Bulog ke penggilingan.Menteri Pertanian Pelaksana Tugas, Arief Prasetyo Adi, dan Kepala Badan Pangan Nasional, mengajukan permintaan kepada Perum Bulog untuk menyalurkan 200 ribu ton beras komersial ke penggilingan padi dalam negeri.
Arief menyebut bahwa beras dari Bulog dijual dengan harga Rp12.000 per kilogram dan dijual paling mahal Rp13.900 per kilogram kepada masyarakat.
“Dengan penambahan saluran ini, kami berharap harga beras semakin terkendali,” kata Arif.