Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kenaikan signifikan dalam nilai ekspor nonmigas pada Agustus 2024, mencapai 22,36 miliar dolar AS. Dibandingkan bulan sebelumnya, terjadi peningkatan sebesar 7,43%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkap komoditas yang berperan besar dalam kenaikan ini. “Komoditas yang mengalami kenaikan nilai terbesar adalah CPO (Crude Palm Oil) dan turunannya,” ujarnya.
Selain itu, lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) juga mengalami peningkatan nilai ekspor sebesar 470,78 juta dolar AS. Negara tujuan utama ekspor komoditas ini adalah India, Pakistan, dan Malaysia.
Komoditas lain yang turut menyumbang kenaikan, menurut Pudji, adalah biji logam, terak, dan abu (HS 26) dengan kenaikan nilai ekspor sebesar 334,65 juta dolar AS. Komoditas yang mengalami kenaikan terbesar dalam kategori ini adalah biji tembaga dan konsentratnya (HS 2603).
Cina, Korea Selatan, dan Filipina menjadi negara tujuan utama ekspor komoditas tersebut.
Terakhir, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) juga mengalami peningkatan nilai ekspor sebesar 163,21 juta dolar AS. Mesin dan aparatus elektrik (HS 8543) menjadi komoditas dengan kenaikan nilai terbesar. Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Thailand menjadi negara tujuan utama ekspor komoditas ini.