Banyuwangi – Pemerintah menargetkan swasembada gula dalam dua tahun ke depan, sebuah pernyataan yang disampaikan setelah kunjungan kerja ke Jawa Timur. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan optimisme ini usai menghadiri acara Panen Raya dan Tanam Tebu Perdana di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut Gibran, meskipun sektor gula nasional menghadapi tantangan seperti kualitas tebu yang belum optimal serta keterbatasan pupuk, bibit, dan mekanisasi, target swasembada tetap realistis. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai tujuan tersebut. “Hari ini tebu memang belum 100 persen baik. Tapi kita akan usahakan dua tahun lagi untuk swasembada gula bisa dieksekusi,” ujarnya.
gibran menyatakan komitmennya bersama Menteri pertanian untuk bekerja keras mewujudkan target tersebut. Ia juga menyoroti pentingnya dukungan dari kepala daerah, pelaku usaha, dan petani tebu sebagai bagian integral dari ekosistem produksi nasional. “Jadi tadi saya dan Pak Menteri Pertanian sudah berkomitmen. Kita akan bekerja keras, tentunya juga dengan dukungan para kepala daerah. Kita juga menampung beberapa aspirasi dan evaluasi dari warga sekitar, pelaku usaha, dan petani tebu,” ungkapnya. pemerintah, lanjutnya, terbuka terhadap masukan dari masyarakat, bahkan telah berdialog langsung dengan kelompok yang sebelumnya melakukan aksi unjuk rasa terkait isu pertanian. “Tadi saya temui pendemonya,masukan-masukannya sudah saya terima,evaluasinya saya terima,dan akan segera ditindaklanjuti hari ini juga oleh Pak Menteri Pertanian. Kita gerak cepat untuk menyelesaikan permasalahan itu,” jelasnya.
Keberhasilan pemerintah dalam menangani sektor beras akan dijadikan acuan dalam membenahi sektor gula,dengan pendekatan dari hulu ke hilir untuk memperbaiki rantai produksi. “Di beras sudah cukup baik. Di gula ini perlu kita perbaiki juga, mulai dari pupuk, bibit, mekanisasi. Insya Allah bisa, untuk gula ditargetkan swasembada di 2027,” katanya.
“Pola-polanya sama seperti waktu pak Menteri menyelesaikan masalah beras beberapa tahun lalu. Ini akan segera kita koordinasikan, evaluasi, dan follow up semuanya,” imbuhnya.
Hasil evaluasi lapangan akan segera dilaporkan oleh Menteri Pertanian kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas yang dijadwalkan pada pekan ini. Langkah ini merupakan bagian dari upaya penguatan ketahanan pangan sebagai prioritas nasional. “Jadi kita ingin semuanya gerak cepat dan mendukung penuh program, visi, dan misi dari Pak Presiden untuk swasembada pangan,” tegasnya.
Selain itu, Gibran menyampaikan bahwa pemerintah tengah memfinalisasi kebijakan penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani tebu, dari enam persen menjadi tiga persen. “pokoknya yang namanya petani kita dukung penuh,dari pembiayaan,pupuk,bibit,mekanisasi,semuanya akan kita support. Sekali lagi untuk mendukung program unggulan, visi, dan misi dari Pak Presiden Prabowo,” pungkasnya.
Dalam kunjungan pada Senin (23/6/2025) tersebut, Gibran turut didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.
