IndustriNewsRegulasiTransportasi

Lebaran 2024 : Jalan Tol Padang – Sicincin Siap Digunakan

×

Lebaran 2024 : Jalan Tol Padang – Sicincin Siap Digunakan

Sebarkan artikel ini

PadangPemerintah bersama PT Hutama Karya menargetkan, jalan tol sektor Padang-Sicicin dapat digunakan pada lebaran 2024.

PT Hutama Karya terus mengakselerasi proyek pembangunan beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), termasuk konstruksi ruas Padang – Sicincin yang merupakan bagian dari Tol Sirip Pekanbaru – Padang.

Pembangunan jalan tol ini mengalami progres yang menggembirakan. Hingga 12 Oktober 2023, pembangunan proyek ini telah mencapai 39,24%, melebihi rencana sebesar 37,73%. Proses pengadaan lahan juga terus berjalan, mencapai 91,62% dari target.

Pada kunjungan terakhir Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, dia menyatakan bahwa jalan tol ini akan dapat digunakan pada Lebaran tahun mendatang.

“Penetapan lokasi satu dan dua telah selesai, tidak ada masalah. Tinggal satu lagi untuk exit di daerah Lubuk Alung,” ungkapnya dalam siaran resmi pada Selasa (17/10/3023).

Proyek ini mencakup sejumlah struktur, termasuk 5 jembatan under bridge, 2 jembatan sungai/irigasi, 12 perlintasan box traffic, dan 2 perlintasan box pedestrian.

Total panjang jalan tol ini adalah 36,6 km, dan konstruksi terus berlanjut dengan strategi yang efektif dan efisien serta pemanfaatan digitalisasi konstruksi.

Digitalisasi konstruksi termasuk penggunaan Building Information Modelling (BIM) dan Light Detection and Ranging (LIDAR) dalam desain, serta Kolom Grout Modular (KGM) dalam perbaikan tanah. Selain itu, jalan tol ini akan dilengkapi dengan 14 underpass.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

Penangkapan Sukses ABK Pencuri Ikan RI oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan
News

KKP berhasil meringkus 5 Kapal Ikan Asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Penangkapan dilakukan oleh PSDKP di Samudera Pasifik dan Selat Malaka

Beban Membengkak, Pertamina Hadapi Dominasi BBM Bersubsidi
Energi

Dominasi BBM bersubsidi di Indonesia, terutama Pertalite dan Bio Solar, menjadi beban bagi Pertamina dan pemerintah. Disparitas harga dengan BBM non-subsidi menyebabkan migrasi konsumen, sementara penyaluran BBM bersubsidi masih kurang tepat sasaran.