Padang – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansarullah menyatakan, jika ada manajemen Bank Nagari, baik itu Komisaris maupun Direksi yang diduga tidak mendukung konversi Syariah bank tersebut.
Hal itu disampaikan Mahyeldi saat Subuh Mubarokah bersama ASN Pemprov Sumbar di Masjid Raya Sumbar, Kota Padang, Minggu (6/3) lalu.
Dia mengatakan, rencana konversi Syariah Bank Nagari belum maksimal dijalankan oleh manajemen. Pasalnya, dia mengaku mendapatkan informasi ada sejumlah oknum manajemen Bank Nagari yang berupaya agar hal tersebut tak terlaksana.
Dia menegaskan, apabila ada manajemen yang tak setuju dengan konversi Syariah Bank Nagari untuk segera mengundurkan diri.
“Kita sudah putuskan bahwasa bank umum Nagari (ini) dikonversi menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Itu Sudah diputuskan. Maka saya harap, jajaran direksi dan komisaris tidak ada berfikiran lain dibalik itu, kalau ada, berarti tidak sama semangatnya,” kata Mahyeldi.
Menurutnya, langkah konversi Syariah itu telah ada semenjak kepemimpinan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
“Karena itu hari ini saya tegaskan jika seandainya ada jajaran Bank Nagari yang berfikir lain dari yang telah diputuskan, sebaiknya mundur saja,” tegas Mahyeldi.
Oknum Manajemen Lakukan Lobi Gagalkan Konversi Syariah
Penegasan yang dilakukan Mahyeldi itu, karena menurutnya masih ada manajemen Bank Nagari yang berusaha melakukan lobi ke sejumlah pihak agar langkah konversi Syariah tak terealisasi.
Dia pun mengancam akan memberhentikan yang bersangkutan, apabila masih mencoba untuk melakukan lobi-lobi tersebut.
“Masih ada juga yang melobi-lobi. Kalau ada yang seperti itu, silahkan lapor, akan saya berhentikan. Sebab pada masa Pak Irwan dulu tahun 2019 juga sudah diputuskan, saat saya gubernur ini ditegaskan lagi, jadi tidak ada cerita lain lagi,” kata Mahyeldi.
Terakhir, dia mengatakan dukungan konversi Bank Nagari menjadi Syariah itu telah mendapat dukungan dari banyak pihak, khususnya dari para perantau dan pengusaha.
“Bahkan, ada pengusaha Minang yang usahanya (di) seluruh Kabupaten di Indonesia dan luar negeri, ingin menaruh uangnya di Bank Nagari,” pungkasnya.