Saint Petersburg – Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan perkasa Roeslani, menjelaskan alasan pemilihan mata uang euro dalam perjanjian investasi antara Danantara dan Russian Direct investment Fund (RDIF). Keputusan ini dinilai berbeda dari praktik investasi global yang umumnya menggunakan dolar AS.
Pada hari Jumat (21/6/2025), Rosan mengungkapkan bahwa kesepakatan penggunaan euro merupakan hasil diskusi mendalam antara kedua belah pihak. Ia menyatakan, “Itu adalah yang kita sepakati, ya dari pihak mereka juga melihatnya untuk berinvestasi di euro.”
Nilai investasi yang disepakati antara Danantara dan RDIF mencapai 2 miliar euro, atau setara dengan Rp 37,8 triliun.Pengumuman investasi ini dilakukan di hadapan presiden Prabowo Subianto dan presiden vladimir Putin di Istana Konstantinovskiy, Saint Petersburg, pada hari Kamis (19/6/2025).Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa investasi tersebut akan mencakup berbagai sektor strategis. “Itu juga yang kita bicarakan bagaimana kita bekerja sama di bidang critical mineral,” ujarnya, merinci bahwa sektor-sektor tersebut meliputi energi, infrastruktur digital, serta mineral kritis, termasuk bauksit.