Muara Enim – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mengumumkan keberhasilan sinkronisasi perdana Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2. Fasilitas yang terletak di Kabupaten Muara enim, Sumatera Selatan, ini telah berhasil menyalurkan listrik ke jaringan PLN dengan kapasitas awal 10% dari total daya terpasang.
Menurut keterangan resmi perusahaan, sinkronisasi ini merupakan langkah penting menuju tahap operasi komersial penuh (commissioning operation date/COD) yang ditargetkan selesai pada akhir Juni 2025. Direktur Operasional PT pertamina Geothermal Energy Tbk, Ahmad Yani, menyatakan bahwa pencapaian ini membuktikan efektivitas pengelolaan proyek yang sejalan dengan strategi perusahaan dalam mendorong dekarbonisasi. “Sinkronisasi ini merupakan langkah penting di mana listrik dari pembangkit mulai disalurkan ke jaringan listrik PLN,” ujarnya di Jakarta. Ia menambahkan, “Ini juga merupakan milestone penting yang menunjukkan progres proyek berada di jalur yang tepat. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan tahap COD sesuai target waktu dan menghadirkan kontribusi nyata terhadap bauran energi bersih nasional.”
Dengan beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit 2, kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai akan bertambah sebesar 55 MW, sehingga total kapasitas area ini menjadi 110 MW. Unit ini diproyeksikan mampu memproduksi sekitar 481 gigawatt hour (GWh) listrik per tahun.
PGE memperkirakan produksi listrik ini setara dengan pemenuhan kebutuhan listrik harian lebih dari 252.000 rumah tangga, mendukung sekitar 396 perjalanan kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), mengisi penuh sekitar 23.700 mobil listrik, atau menopang operasional sekitar 2 hingga 5 data center bertipe hyperscale.
Perusahaan menyatakan bahwa dengan dimulainya penyaluran listrik ke jaringan PLN, PGE akan mulai menghasilkan pendapatan. Hal ini menandai kontribusi langsung proyek terhadap kinerja keuangan perusahaan.
“Adanya tambahan kapasitas ini berpotensi untuk mengurangi emisi karbon hingga 280.000 ton CO₂ per tahun, sekaligus mendukung upaya pencapaian target bauran energi 23% pada 2025 serta komitmen menuju Net Zero Emission (NZE) 2060,” pungkas Ahmad Yani, Senin (16/6/2025).