Tutup
News

Vending Machine Digital UMK Hadir di Toba dan Labuan Bajo

117
×

Vending Machine Digital UMK Hadir di Toba dan Labuan Bajo

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Pelabuhan Ajibata, danau Toba, Sumatra Utara, kini memiliki inovasi baru berupa vending machine yang menjual produk UMK. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berkolaborasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam penyediaan fasilitas tersebut sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN. Program ini bertujuan memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal berbasis digital.

Dalam program Kolaborasi TJSL BUMN ini, Pelindo dan ASDP menyediakan dua vending machine UMK yang ditempatkan di Toba dan Meruorah, Labuan Bajo. Proyek ini menjadi percontohan pemanfaatan teknologi otomatis 24 jam untuk memasarkan produk-produk UMKM binaan, yang sebagian besar berasal dari wilayah Toba. Pemilihan lokasi mesin ini didasarkan pada kawasan strategis pariwisata nasional, yaitu Pelabuhan ajibata dan Marina Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dengan tujuan menjangkau arus wisatawan yang tinggi.

Direktur SDM dan Umum Pelindo, Dwi Fatan Lilyana, pada Selasa (1/7/2025) menjelaskan bahwa melalui vending machine, pihaknya memadukan pelayanan publik modern di pelabuhan dengan dukungan konkret bagi pelaku usaha lokal. “melalui vending machine, kami memadukan pelayanan publik modern di pelabuhan dengan dukungan konkret bagi pelaku usaha lokal,” katanya.

Dwi fatan Lilyana menambahkan, seluruh transaksi melalui mesin ini menggunakan sistem pembayaran digital QRIS yang memudahkan wisatawan dalam bertransaksi secara nirkontak. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya menyediakan akses pasar, tetapi juga mendampingi peningkatan kualitas produk UMKM dengan memfasilitasi keberadaan vending machine di lokasi strategis. “Kami tidak hanya menyediakan akses pasar, tetapi juga mendampingi peningkatan kualitas produk UMKM dengan memfasilitasi keberadaan vending machine di lokasi strategis,” ujarnya pada selasa (1/7/2025).

Asisten Deputi Bidang TJSL Kementerian BUMN, Edi Eko Cahyono, menyampaikan bahwa program ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Ia menjelaskan, vending machine ini merekam data penjualan dan minat konsumen di tempat tertentu dalam kurun waktu tertentu. “Vending machine ini tentunya merekam data penjualan dan minat konsumen di tempat tertentu dalam kurun waktu tertentu. Data ini akan kami jadikan dasar untuk strategi pembinaan ke depan. Program ini harus punya dampak nyata,” katanya.

Dwi Fatan Lilyana menambahkan, melalui Program TJSL yang salah satu fokusnya adalah pemberdayaan ekonomi lokal, Pelindo dan ASDP akan memperluas penggunaan vending machine di pelabuhan lain, dengan memprioritaskan lokasi strategis sektor pariwisata.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.