Tutup
BisnisEkonomiNews

AI Mengguncang Pasar Kerja, Pekerja Bersiap Hadapi Perubahan

136
×

AI Mengguncang Pasar Kerja, Pekerja Bersiap Hadapi Perubahan

Sebarkan artikel ini
2025-jadi-tahun-tersuram,-lebih-dari-100.000-karyawan-jadi-korban-phk-massal-karena-ai
2025 Jadi Tahun Tersuram, Lebih dari 100.000 Karyawan Jadi Korban PHK Massal karena AI

Jakarta – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal melanda industri teknologi global pada tahun 2025. Ratusan ribu karyawan di berbagai perusahaan raksasa kehilangan pekerjaan.

Data Layoffs.fyi mencatat, sedikitnya 218 perusahaan teknologi di seluruh dunia telah melakukan PHK sepanjang tahun ini. Total karyawan yang terdampak mencapai 112.732 orang.

Amazon, Meta, Google, Intel, hingga Microsoft terpaksa mengambil langkah efisiensi ekstrem. Inovasi kecerdasan buatan (AI) dan perlambatan ekonomi dunia menjadi penyebab utama.

PHK ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, tetapi juga meluas ke Eropa, Asia, dan Amerika Latin.

Perusahaan-perusahaan beralasan, pergeseran ke arah AI dan cloud computing, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi global menjadi alasan utama.

Amazon menjadi salah satu perusahaan pertama yang melakukan PHK. Mereka memangkas hingga 14.000 posisi korporat, atau sekitar 4 persen dari total tenaga kerja kantor.

CEO Amazon, Andy Jassy menjelaskan, keputusan ini diambil akibat ekspansi berlebihan di masa lalu, meningkatnya adopsi AI, dan kebutuhan untuk memangkas lapisan manajemen.

Intel juga tak luput dari gelombang PHK. Perusahaan chip asal AS ini memangkas 24.000 karyawan, atau sekitar 22 persen dari tenaga kerja globalnya.

Jumlah pegawai Intel turun drastis dari hampir 100.000 menjadi 75.000. Pemutusan ini berdampak luas hingga ke Jerman, Kosta Rika, dan polandia.

Di India, Tata Consultancy Services (TCS) mencatat sejarah baru dengan memecat 19.755 karyawan hanya dalam satu kuartal yang berakhir pada September 2025.

TCS tengah melakukan reorganisasi besar-besaran agar lebih fokus pada otomasi dan pertumbuhan berbasis AI, terutama di level menengah dan senior.

Gelombang serupa juga melanda Accenture, yang memberhentikan ribuan karyawan saat beralih ke strategi berbasis AI.

CEO Accenture, Julie Sweet menegaskan, sebagian peran lama tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan baru yang digerakkan oleh AI.Akibatnya,total tenaga kerja Accenture turun dari sekitar 791.000 menjadi 779.000 orang.