Kab.Solok – Bupati Solok H. Epyardi Asda berhasil menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Solok.
Berdasarkan data resmi BPS, pertumbuhan ekonomi naik menjadi 3,32 persen pada tahun 2021 dibandingkan dengan 1,12 persen pada tahun 2020.
Tahun 2022, pertumbuhan ekonomi kembali naik menjadi 4,31 persen, yang hampir sama dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar yang 4,36 persen.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga meningkat, dengan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Solok mencapai Rp 14.178,06 miliar pada tahun 2021 dan meningkat menjadi Rp 15.781,14 miliar pada tahun 2022.
Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang menjadi fokus program Epyardi Asda terlihat mendominasi pertumbuhan di Kabupaten Solok. Dari laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 menurut lapangan usaha, sektor tersebut meningkat dari 2,58 persen pada tahun 2017 menjadi 3,37 persen pada tahun 2022. Selain itu, sektor penyedia akomodasi makan dan minum serta sektor pendidikan dan kesehatan juga ikut naik.
Epyardi Asda juga berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Solok, yang tercatat pada tahun 2022 mencapai 7,12 persen, yang merupakan angka terendah dalam sembilan tahun terakhir.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Angka Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Solok juga meningkat, menunjukkan gerakan positif dari Kabupaten Solok untuk bergerak maju dari berbagai lini.
Semua pencapaian ini berkat kerja sama tim yang solid, ungkap Bupati Solok H. Epyardi Asda. Namun, ia tetap berupaya untuk terus menurunkan angka kemiskinan.
Guna memuluskan itu, ia menghimbau Wali Nagari se-Kabupaten Solok untuk aktif berpartisipasi dalam memberikan data nyata tentang masyarakat miskin. Selain itu, Epyardi Asda akan memprioritaskan zakatnya untuk masyarakat miskin yang didata oleh Pemkab.