Asisten I Bidang Hukum Pemerintahan dan Politik Sekretariat Kabupaten Agam Yosefriawan menyatakan, jika pembudidayaan ikan di Agam harus lebih maksimal. Hal ini seiring dengan program Agam dalam menyemai pengembangan potensi ikan air tawar.
“Jika dilihat, Agam tidak kalah bagus dari Kabupaten Pasaman, tapi bagaimana kita mempelajari semangat kerja warganya, yang menjadi motivasi kuat agar bisa mengangkat perekonomian yang terendam menjadi lebih baik,” katanya saat meninjau tambak ikan di Nagari Sitombol Padang Galugua, Kabupaten Agam, Kamis (18/1/2018).
Dikatakannya, dahulu bisa saja, Sitombol Padang Galugua merupakan wilayah tertinggal. Namun, saat ini dilihat mereka sukses berusaha di bidang tambak ikan, sehingga sudah banyak masyarakat luar yang belajar ke wilayah itu.
Menurutnya, ada semacam kolaborasi antara penduduk Sitombol dengan pihak lain untuk berinvestasi. Hal itu mesti dipelajari, dan dikembangkan di Agam, apalagi sinergi antara Pasaman-Agam selama ini sangat tinggi, dibuktikan dengan bibit ikan justru dipasok Maninjau, kecamatan Tanjung Raya, kabupaten Agam.
Yosefriawan mengharapkan, Wali Nagari bisa menggaet warganya untuk membudidayakan ikan di kolam atau di tambak, sehingga tidak ada lagi warga yang membudidayakan ikan di Danau Maninjau, yang saat ini statusnya sudah memprihatinkan.
Sedangkan, Wali Nagari Sitombol Padang Galugua, Kabupaten Pasaman, Busri mengatakan, usaha tambak ikan berawal dari dampak hama yang menyerang padi masyarakat, sehingga masyarakat mengalihkan fungsikan sawahnya menjadi tambak ikan. Saat ini tambak ikan di Sitombol sebanyak 300 petak, yang dikelola oleh 100 kepala keluarga.