Padang – Direktur SBLF Myriset Consultant, Edo Andrefson, mengungkapkan alasan di balik kenaikan elektabilitas Mahyeldi sebagai Calon Gubernur Sumatera Barat.
“Pertama, dari hasil survei, kinerja Gubernur dan Bupati Solok sangat berbeda,” ujar Edo di Padang, Rabu (4/9/2024).
Meskipun Mahyeldi memimpin seluruh Sumbar, elektabilitasnya di Kabupaten Solok lebih tinggi dari Epyardi, Bupati Solok.
“Kedua, ketidakpastian pendamping Epyardi untuk Pilgub Sumbar sebelumnya,” kata Edo.
Survei memperlihatkan bahwa ketidakpastian ini memicu keraguan publik terhadap keseriusan Epyardi.
“Masyarakat melihat ketidakpastian pasangan Epyardi yang berbulan-bulan,” jelas Edo.
Bergabungnya Andre Rosiade dan dukungan Demokrat juga mendongkrak elektabilitas Mahyeldi.
“Masuknya Demokrat dengan Mulyadi juga meningkatkan elektabilitas Buya Mahyeldi,” kata Edo.
Tak hanya itu, kontroversi yang dilontarkan Epyardi terhadap Mahyeldi justru menguntungkan Mahyeldi.
“Kata-kata kontroversi Epyardi menaikkan rating Mahyeldi karena dianggap tidak pantas,” pungkas Edo.
Sebelumnya, SBLF Myriset Consultant merilis hasil survei yang menunjukkan Mahyeldi unggul dengan elektabilitas 75,53%, sementara Epyardi hanya memperoleh 16,81%. Survei tersebut melibatkan 2.000 responden di Sumbar.