NewsUKM

Dinas Koperasi dan UKM Sumbar Siapkan Program Untuk UMKM di Tengah Masa Endemi

×

Dinas Koperasi dan UKM Sumbar Siapkan Program Untuk UMKM di Tengah Masa Endemi

Sebarkan artikel ini
Foto: Internet

Padang – Masa depan tergambar bagi pelaku usaha di Provinsi Sumatra Barat setelah masa pandemi berakhir dan kondisi endemi memasuki daerah tersebut.

Pendapat ini disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, Endrizal, yang menyoroti masa sulit selama lebih dari dua tahun yang dialami oleh pelaku usaha UMKM akibat pandemi Covid-19.

Namun, dengan dicabutnya status pandemi, upaya-upaya strategis telah dipersiapkan untuk mengatasi situasi ini. “Kami telah mengembangkan konsep Sumbar Sejahtera yang sebenarnya dimulai pada akhir tahun 2022, namun belum berjalan optimal karena pandemi masih berlangsung. Sekarang, kami akan melanjutkannya,” ungkapnya, dikutip Bisnis.

Lebih lanjut, Endrizal menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sumbar telah merancang sejumlah program untuk menghidupkan kembali perekonomian UMKM di tengah kondisi endemi saat ini.

Langkah-langkah tersebut meliputi pelatihan bagi pelaku UMKM mengenai pemanfaatan digitalisasi dalam promosi dan penjualan, serta peningkatan kualitas kemasan produk. Selain itu, pemerintah juga akan mendorong pendirian koperasi simpan pinjam di sektor riil.

“Kami bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota dalam mendukung usaha mikro, sedangkan tanggung jawab pengembangan usaha kecil berada di tangan Pemerintah Provinsi. Kami menjalin kerja sama dengan semua pihak terkait,” jelasnya.

Menurut Endrizal, pihaknya sangat mendorong pelaku UMKM di sektor riil untuk memanfaatkan pinjaman dana atau KUR yang disediakan oleh Bank Nagari dengan suku bunga rendah, yang dapat memberikan bantuan signifikan bagi mereka. Selain itu, penataan pelaku UMKM di sektor pariwisata juga menjadi prioritas penting, guna memulihkan perekonomian UMKM yang bergerak di sektor tersebut.

“Pariwisata dan pelaku UMKM adalah dua hal yang tak terpisahkan. Setiap destinasi wisata pasti memiliki keberadaan pelaku UMKM. Kehadiran pelaku UMKM ini akan memberikan pengalaman yang lebih menarik bagi para wisatawan. Kami akan terus memberikan dukungan dan mendorong pertumbuhan mereka,” tegasnya.

Endrizal juga mengakui bahwa selama masa pandemi Covid-19, sebanyak 593.100 UMKM di Sumbar merasakan dampaknya. Beberapa bahkan mengalami kesulitan dan ada yang terpaksa menghentikan usahanya.

Dampak pandemi Covid-19 terasa terutama di wilayah perkotaan dan daerah yang memiliki objek wisata. Kota-kota seperti Padang, Bukittinggi, Solok, Pariaman, Payakumbuh, dan daerah lainnya sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 tersebut.

“Saat ini, kondisi telah berubah menjadi endemi, dan kami mengajak mereka untuk bangkit kembali. Bagi mereka yang kekurangan modal dan terdampak oleh Covid-19, silakan memanfaatkan fasilitas pinjaman yang disediakan oleh Bank Nagari,” harapnya.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

Ekonomi Melonjak 5,1%: Pemerintahan Yakin Usai Pemberlakuan PSBB
News

Pemerintah Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi 2024 mencapai 5,1% meski sempat melambat. Program diskon belanja, mudik gratis, dan Harbolnas mendorong konsumsi masyarakat.