LifestyleTravel

Kolaborasi Katalis-Traveloka Dorong Literasi Digital Industri Pariwisata

×

Kolaborasi Katalis-Traveloka Dorong Literasi Digital Industri Pariwisata

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Industri pariwisata Indonesia mempersiapkan diri menghadapi era digital melalui pelatihan literasi digital yang diluncurkan hari ini.

Kolaborasi antara Katalis dan Traveloka menjadi langkah besar untuk mempersiapkan industri ini.

Pelatihan ini bertujuan untuk menghubungkan penyedia pelatihan asal Australia dengan platform Traveloka. Modul-modul pelatihan meliputi keamanan dan etika digital, pemasaran digital, dan pemanfaatan platform digital.

“Pelatihan ini membantu mengatasi kesenjangan keterampilan dan memfasilitasi partisipasi kelompok kurang beruntung melalui pelatihan TVET,” kata Paul Bartlett, Director Katalis, pada Rabu (14/12/2022).

Peserta yang lulus akan memenuhi syarat untuk bergabung dengan ekosistem Traveloka dan menawarkan produk atau layanan mereka secara global. “Program ini dirancang untuk memberdayakan usaha di ekosistem pariwisata Indonesia menunjukkan nilai Indonesia ke global,” ujar Albert, Co-Founder Traveloka.

Pelatihan perdana diikuti oleh 30 peserta dari berbagai kalangan, termasuk dosen, mahasiswa, UMKM, operator pariwisata, dan perwakilan pemerintah. Inisiatif ini diharapkan meningkatkan jumlah desa wisata berkualitas tinggi untuk menarik wisatawan domestik dan internasional.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

Entertainment

Wardah hadir sebagai Official Makeup and Skincare Partner JMFW 2025, menyajikan empat tema makeup sesuai warna kulit model. Kolaborasi dengan desainer terkemuka Indonesia bertujuan untuk mendukung perkembangan industri modest fashion dan menyampaikan pesan persaudaraan perempuan

setelah-30-tahun-beroperasi,-mcdonald’s-malioboro-yogyakarta-resmi-tutup
Lifestyle

McDonald’s Malioboro, yang telah beroperasi selama 30 tahun, telah ditutup secara permanen. Alasan penutupan masih belum diumumkan, tetapi penutupan ini menjadi perbincangan hangat di media sosial dan disayangkan oleh para pelaku industri perhotelan dan restoran.