Jakarta – Programme pengentasan kemiskinan di pedesaan berpotensi meningkatkan pendapatan petani hingga Rp113 triliun. Hal ini diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Keyakinan ini muncul usai penandatanganan MoU antara Kementerian Pertanian dan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin).
kolaborasi ini fokus pada pengentasan kemiskinan di sektor pertanian.
Mentan Amran menjelaskan, sektor pertanian menyerap sekitar 60% penduduk Indonesia atau setara 160 juta jiwa.
“Kalau ini bergerak, seperti pada komoditas padi misalnya, ada kenaikan pendapatan Rp113 triliun karena HPP dinaikkan Bapak Presiden (Prabowo Subianto),” ujarnya di Kementan, jakarta Selatan, selasa (14/5).
Nilai Tukar Petani (NTP) saat ini mencapai 124, melampaui target 110.
Menurut Amran, ini berkat kemudahan akses pupuk, bantuan alat mesin pertanian, serta kolaborasi pemerintah pusat dan daerah.
Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko, menambahkan, langkah awal kerja sama ini adalah pendataan masyarakat miskin secara detail di 10 kabupaten prioritas tahun ini.
Data tersebut akan menjadi dasar integrasi dengan berbagai program Kementerian Pertanian.
“Tugas kami dari BP Taskin adalah mendata kantong-kantong kemiskinan by name, by address, minimal di tahun ini 10 kabupaten, yang tentu saja di wilayah pertanian, dan akan dikaitkan dengan program Kementerian Pertanian,” jelas Budiman.
Program ini akan diperluas dengan konsep aglomerasi wilayah.
Setiap kabupaten prioritas akan dihubungkan dengan empat kabupaten di sekitarnya.
Budiman mencontohkan, konsep serupa telah diterapkan di Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Brebes.
Model ini juga akan dikembangkan di Jember dan Probolinggo, Jawa Timur.
Program ini ditargetkan berjalan penuh dalam waktu dekat.
Budiman menyebut, rata-rata tingkat kemiskinan di daerah sasaran program masih di kisaran 11%-15%, di atas rata-rata nasional yang sekitar 8%.
“Targetnya jelas, nol kemiskinan ekstrem. Minimal penurunannya bisa 40 persen-50 persen dalam dua tahun pertama,” tegas Budiman.
Jika berhasil,Mentan amran berencana memperluas skema ini ke wilayah lain.
Kementan akan membuka akses koordinasi langsung bagi BP Taskin dengan para direktur jenderal.
Pendekatan program akan bersifat praktis dan produktif, menyesuaikan kondisi warga miskin di tiap daerah.
Petani yang memiliki lahan akan diberi bantuan benih dan alat pertanian.
Warga yang tidak memiliki lahan akan dibantu usaha ternak kecil.






