Tutup
NewsPariwisata

MGR 2025: Ngarai Sianok Berbenah, Ekonomi Bergerak

138
×

MGR 2025: Ngarai Sianok Berbenah, Ekonomi Bergerak

Sebarkan artikel ini
ngarai-sianok-bersolek-sambut-pelari-mgr-2025,-yv-tri-saputra:-so pasti-geliatkan-ekonomi-bukittinggi
Ngarai Sianok Bersolek Sambut Pelari MGR 2025, Yv Tri Saputra: So Pasti Geliatkan Ekonomi Bukittinggi

Bukittinggi – Persiapan Minang Geopark Run (MGR) 2025 terus dikebut. Ribuan pelari diperkirakan akan membanjiri Bukittinggi pada akhir November 2025 mendatang.

Ngarai Sianok pun bersolek menyambut kedatangan para peserta.

Founder MGR, yv Tri Saputra, menyatakan bahwa acara ini bukan sekadar lari maraton. Ada dampak ekonomi signifikan bagi Kota Bukittinggi.

“antara 5.000 hingga 10.000 peserta MGR 2025 akan hadir di Bukittinggi. Kuliner, UMKM oleh-oleh, dan cendera mata akan laku keras,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).

Perhimpunan Hotel dan Restoran indonesia (PHRI) melaporkan, hotel-hotel di bukittinggi sudah penuh dipesan sejak H-1 hingga H+1 acara.

Infrastruktur di sepanjang rute lari juga dipercantik, termasuk jalan dan jembatan Koto Gadang yang ikonik.

Yv menambahkan, kondisi rute MGR sempat memprihatinkan saat survei awal.

Namun, berkat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Bukittinggi, rute kini 99,99% siap dan aman dilewati.

“tim teknis PUPR Sumbar dan PUPR Kota Bukittinggi sudah melakukan pengecekan sebulan lalu,” katanya.

Sosialisasi acara bertajuk Road to MGR 2025 juga gencar dilakukan di berbagai kota seperti Padang, Jakarta, dan Pekanbaru.

“Antusiasme para pelari sangat tinggi. Di Pekanbaru, sudah ada lebih dari 1.000 pelari yang mendaftar,” ungkap Yv.

Minang Geopark Run pertama kali diadakan pada 2018. Tujuannya adalah mempromosikan kawasan geopark dan menyelenggarakan kegiatan olahraga positif bagi generasi muda.

“Menteri Pariwisata bahkan berencana melakukan flag off di titik start Jam Gadang Bukittinggi,” imbuh Yv.

Pada tahun 2026, Geopark Run direncanakan akan digelar dalam format seri di empat lokasi berbeda di Indonesia, yaitu Ciletuh (Jawa Barat), Belitong (Bangka Belitung), Ijen (jawa Timur), dan Minang (Sumatera Barat).