Kota Padang Panjang mencatat beragam pencapaian signifikan sepanjang 2024. Penjabat Wali Kota Sonny Budaya Putra menyebutkan bahwa evaluasi menyeluruh diperlukan untuk mempertahankan tren positif ini.
Secara ekonomi, pertumbuhan Kota Padang Panjang mencapai 4,84 persen, menempatkannya sebagai yang kedua tertinggi di Sumatera Barat. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita mencapai Rp76,3 juta, angka tertinggi dibandingkan rata-rata provinsi maupun nasional.
Di sisi pemerataan ekonomi, rasio gini sebesar 0,273 menunjukkan ketimpangan yang semakin menurun. Tingkat kemiskinan tercatat 5,24 persen, sedangkan kemiskinan ekstrem hanya 0,18 persen. Meski rendah, angka ini tetap menjadi perhatian utama pemerintah daerah.
Indikator Pendidikan dan Kesejahteraan
Dikutip RRI, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Padang Panjang mencapai 79,76, meningkat dari tahun sebelumnya. Angka Harapan Hidup warga bertambah menjadi 73,23 tahun. Di bidang pendidikan, rata-rata lama sekolah mencapai 11,94 tahun, tertinggi di Sumatera Barat dan peringkat keenam nasional.
Tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,49 persen menjadi tantangan yang terus dievaluasi. Prevalensi stunting balita menurun hingga 15,8 persen, menjadikan Kota Padang Panjang terendah kedua di Sumatera Barat dalam kategori ini.
Deretan Penghargaan Bergengsi
Sepanjang setahun terakhir, Kota Padang Panjang mengantongi 33 penghargaan tingkat provinsi dan nasional. Beberapa penghargaan penting meliputi:
- Top Digital Award 2023 atas penerapan teknologi informasi,
- BAZNAS Award 2024 untuk dukungan kepala daerah terhadap gerakan zakat, dan
- Universal Health Coverage (UHC) Award 2024 dari Wakil Presiden RI.
Kota ini juga berhasil menerima piala Adipura untuk kategori kota kecil pada Maret 2024.
Tantangan Ekonomi dan Stabilitas Inflasi
Meski mencetak banyak prestasi, tantangan tetap ada. Dampak lahar dingin erupsi Gunung Marapi pada Mei 2024 memengaruhi perekonomian lokal. Pemerintah berhasil menjaga stabilitas inflasi melalui pengendalian harga, mendapatkan insentif fiskal senilai Rp5,6 miliar dari Kementerian Keuangan.
Sonny Budaya Putra menegaskan, kolaborasi lintas sektor tetap menjadi kunci menghadapi tantangan ini. “Dengan kerja sama, kita optimis mengatasi tantangan demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.