Padang – Transaksi hotel dan restoran di Kota Padang sepanjang Pandemi Covid-19 berkurang hingga Rp 174 miliar.
Hal itu dikatakan Kepala Bappeda Kota Padang Medi Iswandi di Padang, Jumat 23 Oktober 2020.
Dikatakan Medi, berkurangnya transaksi pada sektor hotel dan restoran itu dikarenakan jumlah kunjungan wisatawan yang menurun drastis.
“Dua bulan PSBB kemarin itu tidak ada kunjungan wisatawan, hal itu mempengaruhi transaksi hotel dan restoran,” kata Medi.
Tak hanya hotel dan restoran, sektor yang juga terdampak dari perdagangan di 9 Pasar yang ada di Kota Padang. “Angkanya sekitar Rp 11 miliar setiap hari,” kata Medi.
PKL yang berjualan pada destinasi wisata juga mengalami dampak yang cukup signifikan, yakni sekitar Rp 7 miliar.
Kemudian dari sektor UMKM, ada sekitar 12 ribu UMKM yang terdampak. Mulai dari usaha ritel, kuliner, jasa, kerajinan hingga ultra mikro.
“Kalau dari sektor UMKM ini sekitar Rp 17,6 miliar,” jelas Medi.
Selain itu, Bappeda juga mencatat sepanjang Pandemi Covid-19, sudah 5.431 pekerja yang dirumahkan.
“Total itu berasal dari 172 perusahaan yang ada di Kota Padang,” kata Medi.
Dari dampak seluruh sektor tersebut, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padang juga berkurang mencapai 25 persen.
“PAD (Padang) berkurang sekitar 25 persen atau sekitar Rp 250 miliar,” tutup Medi.