Padang – Sumatera Barat (Sumbar) memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri halal di Indonesia.
Hal ini didukung oleh beberapa faktor, seperti mayoritas penduduknya beragama Islam, kearifan lokal berbasis syariah, dan keragaman produk halal di berbagai sektor, seperti kuliner, fashion, dan pariwisata.
“Indonesia, dengan populasi Muslim yang signifikan di dunia, memiliki potensi besar dalam ekonomi halal global. Hal ini terbukti dengan peningkatan posisi Indonesia dalam EkSyar Global dalam beberapa tahun terakhir, dimana saat ini berada di posisi 3 dunia,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar Muhammad Irfan Sukarna.
Lebih lanjut, Sukarna menjelaskan bahwa Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah, termasuk pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan terkait, telah melakukan berbagai program dan kebijakan untuk mendukung pengembangan ekosistem halal di Indonesia.
“BI sudah melaksanakan kegiatan fasilitasi dalam sertifikasi halal yang dilakukan oleh KPw BI Sumbar yaitu sertifikasi Halal UMKM diikuti sebanyak 20 UMKM (2022) dan 300 UMKM (2023),” ungkapnya.
Selain itu, BI juga telah melakukan sertifikasi halal Rumah Potong Hewan (RPH) di Kabupaten Dharmasraya dan Kota Sawahlunto (2023), serta pembentukan/penguatan Halal Center bersinergi dengan Universitas Andalas (2023).
Upaya lainnya adalah kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Sumbar dalam kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Halal kepada 1000 pelaku UMKM (28 Maret 2024) dan penguatan literasi ekonomi syariah melalui kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar).
“Dimana tahun ini memasuki tahun yang ke-8 dengan FESyar wilayah Sumatera akan dilaksanakan pada akhir bulan Mei 2024 di Batam – Kepulauan Riau selain selanjutnya ada FESyar di Kawasan Timur Indonesia dan wilayah Jawa. Sementara di Sumbar dilakukan Road to FESyar seperti kegiatan pada hari ini,” tuturnya.