Jakarta – Pemerintah menargetkan 1,2 juta peserta Kartu Prakerja hingga akhir tahun 2024. Total anggaran yang disiapkan sebesar Rp4,8 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini jumlah agregat peserta Kartu Prakerja sudah mencapai 17,5 juta orang. Adapun, target pendaftaran tahun ini sebesar 1,2 juta peserta.
“(Anggaran yang disiapkan) Rp4,8 triliun untuk biaya pelatihan, target itu kan kita sekitar 1,2 juta orang yang dilatih,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/1/2024).
Pemerintah sendiri berencana melibatkan 19 juta orang pada program peningkatan kompetensi atau sumber daya manusia (SDM) itu. Jumlah ini merupakan akumulasi peserta sejak Kartu Prakerja dirilis hingga akhir tahun ini.
“Dua tahun terakhir program Kartu Prakerja telah lama melakukan pelatihan untuk penduduk Indonesia dan juga dapat diakses oleh masyarakat di kabupaten/kota,” paparnya.
“Dan kalau kita lihat lapangan kerja kita terus meningkat satu tahun sekitar 4 juta angkatan kerja yang perlu masuk lapangan kerja. Dan secara keseluruhan angkatan kerja kita yang bekerja adalah 147 juta orang juga total yang belum bekerja masih sekitar 5,32 persen,” lanjut dia.
Di lain sisi, Airlangga juga memastikan bahwa pelaksanaan program Kartu Prakerja tidak terdampak dinamika politik menjelang pemilihan umum (pemilu) Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Dia optimistis target 1,2 juta peserta yang akan bergabung pelatihan Kartu Prakerja bisa terealisasi hingga akhir tahun ini. Menurutnya, pelaksanaan Kartu Prakerja tidak bergantung pada rencana politik 2024. Karena itu, implementasinya program pengembangan kompetensi itu akan berjalan baik.
“Target itu kan kita sekitar 1,2 juta orang yang dilatih, kemudian pelatihan itu tidak tergantung rencana politik, jadi seperti sekolah buat semester nggak tergantung jadwal,” bebernya.