Jakarta – Pentagon secara tiba-tiba memberi peringatan serius (warning) ke Israel. Ini adalah terkait serangan terbarunya ke Gaza, Palestina, pasca berakhirnya gencatan senjata sementara dengan Hamas.
Menteri Keamanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menyampaikan “kemenangan pasukan Israel” berhadapan dengan organisasi Hamas akan menjadi kekalahan strategis. Apalagi apabila Negara Zionis yang disebutkan bukan menjaga dari jatuhnya korban sipil selama operasi militernya di dalam Gaza.
“(Washington) akan terus menekan negeri Israel untuk melindungi warga sipil dan juga memverifikasi aliran bantuan kemanusiaan yang tersebut kuat (ke Gaza),” janji Austin pada pidatonya di dalam Diskusi Keamanan Nasional Reagan di area Simi Valley, California, Negeri Paman Sam akhir pekan, diambil RT, Awal Minggu (4/12/2023).
“Pusat gravitasinya adalah penduduk sipil juga jikalau Anda memacu mereka ke pada pelukan musuh, Anda mengganti kemenangan taktis dengan kekalahan strategis,” tegas bos Pentagon itu.
Ia menyiratkan bahwa serangan tanpa pandang bulu oleh negara Israel pada Wilayah Gaza dapat memicu lebih besar berbagai lagi warga Palestina yang digunakan bergabung dengan barisan kelompok bersenjata Hamas. Ini, tambahnya, bisa jadi jadi tragedi.
“Tragedi ini akan bertambah parah jikalau yang digunakan menanti negara Israel serta Palestina pada akhir konflik mengerikan ini adalah semakin banyak rasa tidaklah aman,” katanya.
“Lebih banyak kemarahan serta lebih banyak sejumlah keputusasaan,” tambah Austin.
Pensiunan jenderal dan juga mantan komandan pasukan Amerika Serikat pada Timur Tengah itu juga menegaskan negara Israel belaka dapat menang di peperangan perkotaan dengan melindungi warga sipil. Ia juga menyatakan bahwa solusi dua negara, di dalam mana negeri Israel juga Palestina merupakan “satu-satunya jalan keluar”.
“Ini strategi yang tersebut layak untuk meninggalkan dari konflik tersebut,” ujarnya.
Akibat serangan terbaru negara Israel Jumat, sekarang total warga Daerah Gaza yang mana tewas menjadi 15.523. Anak-anak kemudian perempuan masih mendominasi korban.