Ramadhan tahun ini akan terasa berbeda dari sebelumnya pasca adanya covid19. Dampaknya juga kepada distribusi energi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pertamina membentuk Satgas Ramadhan, Idul Fitri, dan COVID-19 Tahun 2020 (Rafico 2020). Satgas bertugas memastikan kehandalan dan keselamatan layanan distribusi energi ke masyarakat.Hal ini dimulai sejak tanggal 8 April sampai 8 Juni mendatang
Persiapan terus digencarkan untuk memastikan agar kebutuhan masyarakat seperti stok BBM dan Elpiji aman. Selain itu, Kehandalan armada mobil tangki, aktivitas penerimaan dan penyaluran BBM serta elpiji di fuel terminal (FT) dan SPBE. Kesemuanya dilaksanakan dengan menerapkan protokol pencegahan COVID-19.
Pentingnya penerapan pencegahan COVID19 agar pekerja tetap aman dalam menjalankan tugasnya. “Di FT Teluk Kabung yang menyuplai BBM untuk Sumbar, pencegahan COVID-19 dilakukan di dengan melakukan disinfektasi ke seluruh lokasi operasi dan kewajiban penggunaan masker. Seluruh pekerja termasuk awak mobil tangki (AMT) juga melaksanakan pemeriksaan Fit To Work (FTW) rutin sebelum memulai pekerjaan,” jelas Unit Manager Comm, Rel & CSR Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo.
FTW dilakukan untuk memeriksa kondisi AMT tetap sehat dan fit untuk bekerja. Meliputi pemeriksaan suhu tubuh, pernapasan, tekanan darah, denyut nadi, tes mata dan tes keseimbangan. FTW juga merupakan deteksi dini gejala COVID-19.
Untuk seluruh pekerja di FT Teluk Kabung pun telah dilakukan rapid test COVID-19. Hasilnya dinyatakan negatif, tidak ditemukan gejala COVID-19.
Roby menambahkan, satgas Rafico MOR I memprediksi peningkatan konsumsi BBM jenis bensin (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) untuk Sumbar selama masa satgas sebesar 24 persen dari rata-rata konsumsi normal. Jumlahnya mencapai 2,2 juta liter per hari.
Adapun BBM jenis diesel (Biosolar, Dexlite dan Dex) diprediksi mengalami penurunan sekitar 15 persen dibanding konsumsi normal. Pertamina mengestimasi konsumsi BBM diesel selama Ramadhan dan Idul Fitri di Sumbar mencapai 912 ribu liter per hari, turun dibanding konsumsi normal 1,07 juta liter per hari.
“Untuk elpiji, kami estimasi peningkatan konsumsi pada Ramadhan dan Idul Fitri 2020 sebesar delapan persen dari rata-rata konsumsi normal. Jumlahnya mencapai 120 ribu tabung per hari, meningkat dari rata-rata konsumsi normal 111 ribu tabung per hari,” ujar Roby.
Sementara itu, ketahanan stok BBM dan elpiji juga ditingkatkan. Stok BBM yang tersedia di FT Teluk Kabung mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Sumbar hingga 40 hari ke depan. Untuk elpiji, stok tersedia dapat mencukupi kebutuhan warga sampai 29 hari ke depan.
“Kami menghimbau kepada masyarakat Sumbar agar tidak perlu waswas. Pemenuhan kebutuhan BBM dan elpiji kami siapkan, dengan terus melaksanakan protokol pencegahan COVID-19. Masyarakat tak perlu menimbun BBM dan elpiji, karena tersedia mencukupi,” tutup Roby.