EnergiIndustri

RMKE Optimalkan Potensi Batu Bara dengan Akuisisi Tambang di Jambi

×

RMKE Optimalkan Potensi Batu Bara dengan Akuisisi Tambang di Jambi

Sebarkan artikel ini

Jakarta – PT RMK Energy Tbk (RMKE) telah resmi mengakuisisi tiga tambang di Jambi dengan nilai Rp 1,3 triliun pada 16 Juli lalu.

Akuisisi ini dilakukan melalui anak usaha tidak langsung, PT Nusantara Bara Tambang (NBT), dengan skema pembelian saham. RMKE memegang 55% saham NBT.

Transaksi tersebut melibatkan Nusantara Energy Limited (NEL) dan Nusantara (Luxembourg) SARL (NS) sebagai penjual, dan NBT sebagai pembeli.

NBT akan mengakuisisi seluruh saham NEL dan NS di PT Artha Nusantara Mining (ANM) dan PT Artha Nusantara Resources (ANR) dengan nilai transaksi US$ 80 juta atau Rp 1,3 triliun.

ANM dan ANR memiliki tiga anak usaha tambang, yaitu PT Sinar Anugerah Sukses (SAS), PT Anugerah Jambi Coalindo (AJC), dan PT Bakti Sarolangun Sejahtera (BSS).

Direktur Utama RMKE, Vincent Saputra, menyatakan akuisisi ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendiversifikasi area operasional dan melihat peluang di luar Sumatera Selatan. “Kami menilai Jambi memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan produksi batu bara dengan pembangunan infrastruktur terintegrasi,” ujarnya.

Vincent optimis akuisisi ini dapat mengoptimalkan potensi batu bara, berkontribusi pada kinerja operasional dan keuangan RMKE di masa depan.

Ketiga tambang memiliki potensi 537,7 juta ton batu bara dengan cadangan terbukti sekitar 180 juta ton pada stripping ratio 3:1. Ketiganya telah memproduksi 700 ribu ton batu bara tahun lalu.

RMKE berencana membangun fasilitas logistik terintegrasi, termasuk hauling road sepanjang 109 km, stockpiles, loading conveyor, dan pelabuhan.

Direktur Operasional RMKE, William Saputra, mengungkapkan bahwa volume segmen jasa dan penjualan batu bara terus meningkat signifikan pada Juni 2024 seiring kondisi cuaca yang membaik.

“Dengan akuisisi tiga tambang ini, RMKE menargetkan peningkatan produksi batu bara in-house hingga 2,2 juta ton, atau naik 1,2 juta ton dari tahun lalu. Kami optimis dapat menjual 3,3 juta ton batu bara tahun ini,” kata William.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

hilux-rangga-penerus-toyota-kijang-pikap-resmi-meluncur,-harganya-mulai-rp-188-juta
Industri

Toyota Hilux Rangga, penerus Kijang pikap, resmi diluncurkan di Indonesia. Dirancang sebagai solusi mobilitas komersial andal, Hilux Rangga hadir dengan berbagai pilihan mesin dan fitur keselamatan lengkap. Harga mulai dari Rp200 jutaan, Hilux Rangga siap memenuhi kebutuhan bisnis dan layanan publik.

Beban Membengkak, Pertamina Hadapi Dominasi BBM Bersubsidi
Energi

Dominasi BBM bersubsidi di Indonesia, terutama Pertalite dan Bio Solar, menjadi beban bagi Pertamina dan pemerintah. Disparitas harga dengan BBM non-subsidi menyebabkan migrasi konsumen, sementara penyaluran BBM bersubsidi masih kurang tepat sasaran.

Alat Berat Listrik: United Tractors Hadapi Tantangan Kurangnya Minat Tambang
Industri

United Tractors meluncurkan strategi keberlanjutan dengan traktor listrik dan hybrid, menguji ekskavator listrik, serta memastikan pembakaran efisien pada alat berat konvensional. Meskipun pasar belum antusias dengan alat berat hybrid, United Tractors tetap berkomitmen mengurangi emisi dengan bio fuel.