jakarta – BYD Motor Indonesia memberikan klarifikasi terkait dengan informasi yang beredar mengenai penggunaan teknologi baterai solid-state pada model BYD Seal. Klarifikasi ini disampaikan seiring dengan pengumuman harga model tersebut di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, jakarta, pada bulan Februari.
Perusahaan asal China tersebut menanggapi laporan yang berspekulasi bahwa model Seal BYD akan dilengkapi dengan baterai baru dengan kepadatan energi 400 Wh/kg, yang diklaim memungkinkan jangkauan hingga 1.500 kilometer dengan pengisian daya selama 12 menit. Beberapa laporan bahkan mengindikasikan jarak tempuh total 1.875 kilometer berdasarkan estimasi pengisian daya parsial.Namun, BYD secara tegas membantah klaim tersebut. “Informasi tersebut salah. Model pertama dan spesifikasinya belum diumumkan secara resmi,” bunyi pernyataan resmi perusahaan.
Sebelumnya,CTO BYD,Sun Huajun,telah menyampaikan jadwal komersialisasi baterai solid-state pada KTT Pengembangan Inovasi Baterai Solid-State tiongkok 2025. Sun mengonfirmasi bahwa BYD telah mulai memasang prototipe paket solid-state ke model Seal untuk pengujian jalan.
Menurut Sun, penerapan skala demonstrasi diharapkan sekitar tahun 2027, dengan adopsi pasar massal yang ditargetkan setelah tahun 2030 setelah penskalaan produksi tercapai.
BYD telah mengembangkan teknologi baterai solid-state selama lebih dari satu dekade. Perusahaan mulai menguji sel solid-state 20Ah dan 60Ah tahun lalu dan dilaporkan mencapai terobosan utama dalam kepadatan energi dan kemampuan pengisian cepat.
Meskipun hasil uji awal menjanjikan, termasuk potensi paritas biaya dengan baterai lithium-ion cair saat ini pada akhir dekade ini, BYD menekankan bahwa produksi massal masih jauh dari harapan.
Penyangkalan BYD meredam ekspektasi jangka pendek, namun program pengujian yang sedang berlangsung dan peta jalan jangka panjangnya menandakan niat kuat untuk memimpin gelombang inovasi baterai berikutnya.