News

Target Oktober, Mahyeldi Prioritaskan Perbaikan Jalan Lembah Anai

×

Target Oktober, Mahyeldi Prioritaskan Perbaikan Jalan Lembah Anai

Sebarkan artikel ini
Foto : Kompas

SUMBARBISNIS – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menegaskan bahwa perbaikan jalan nasional Lembah Anai yang menghubungkan Bukittinggi dan Padang menjadi prioritas utama.

Pengerjaan jalan tersebut diperkirakan memerlukan anggaran hampir Rp500 miliar, dan target selesai pada Oktober 2024.

“Pengerjaan jalan Lembah Anai ini menelan biaya hampir Rp500 miliar dan dikerjakan hingga Oktober 2024,” ujar Mahyeldi di Padang, Minggu.

Proyek perbaikan ini menjadi perhatian utama setelah jalan tersebut rusak parah akibat banjir lahar dingin pada 11 Mei 2024. Seluruh anggaran perbaikan diambil dari APBN untuk memastikan infrastruktur vital ini kembali berfungsi.

Selain Lembah Anai, Pemerintah Provinsi Sumbar juga fokus pada perbaikan jalan lain yang rusak, termasuk jalan di Balingka, Kabupaten Agam. Kerusakan di Balingka semakin parah akibat kendaraan bertonase tinggi yang melewati daerah tersebut setelah jalan utama putus.

“Setelah jalan Lembah Anai putus, seluruh kendaraan dialihkan ke Malalak, Kabupaten Agam, dan via Sintijau Lauik hingga ke Solok. Imbasnya, jalan-jalan tersebut rusak parah karena volume kendaraan yang padat,” jelas Mahyeldi.

Gubernur Mahyeldi menambahkan bahwa setiap tahun, pemerintah provinsi menganggarkan Rp200 miliar dari APBD untuk perbaikan jalan. Dana Alokasi Khusus (DAK) juga digunakan untuk perbaikan infrastruktur jalan di Sumbar.

Selain itu, perbaikan jalan juga dilakukan di Kabupaten Tanah Datar dan Kota Payakumbuh. Upaya ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi setelah wilayah tersebut terdampak banjir lahar dingin dan banjir bandang.

Baca Sumbar Bisnis lebih update via Google News, Klik Disini.

Penangkapan Sukses ABK Pencuri Ikan RI oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan
News

KKP berhasil meringkus 5 Kapal Ikan Asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Penangkapan dilakukan oleh PSDKP di Samudera Pasifik dan Selat Malaka