Bekasi – Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan pengendalian Lingkungan Hidup (KLH), Hanif Faisol Nurofiq, menyoroti inovasi pengelolaan lingkungan di Kawasan Industri Jababeka saat melakukan kunjungan kerja. Kedatangan Menteri hanif pada Jumat (27/6/2025) itu disambut langsung oleh Direktur Utama PT Jababeka Infrastruktur, Didik Purbadi.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri hanif mendengarkan paparan mengenai manajemen pengelolaan lingkungan di Jababeka. Paparan tersebut mencakup infrastruktur kawasan berstandar dunia,pengelolaan dan manajemen lingkungan baik dari aspek fisik maupun program sosial,hingga manfaat ekonomi yang dihasilkan.
Jababeka telah bertransformasi dari kawasan industri menjadi kota modern yang mandiri dan terintegrasi. Integrasi ini mencakup pusat industri, hunian, fasilitas pendidikan, kesehatan, komersial, olahraga, dan rekreasi (tourism), dengan penekanan pada kualitas hidup melalui penyediaan infrastruktur dan lingkungan yang nyaman serta berkelanjutan.
Dalam paparannya, Jababeka menyampaikan berbagai upaya pengelolaan lingkungan melalui inovasi-inovasi seperti Digital Enviro Monitoring, pemasangan AQMS, pemanfaatan Solar Energy untuk Water Treatment Plant (WTP), revitalisasi WWTP dengan teknologi Integrated Fixed-film Activated Sludge (IFAS), serta kegiatan Keanekaragaman Hayati seperti Program Mangrove Planting Jababeka Ecoweek, Preservasi Tanaman Langka, Konservasi Rusa di Ranca Upas, hingga urban Farming dan botanical garden.
Didik Purbadi menjelaskan, inovasi akan terus dilakukan untuk mendaur ulang air limbah atau drainase guna mendukung ketahanan air, pengelolaan sampah mandiri, serta memperluas Net Zero Industrial Cluster community (NZICC) sebagai strategi keberlanjutan dan dekarbonisasi. “Inovasi ini akan terus kami lakukan kedepan,” jelasnya.